Iran Gelar Pemilu Parlemen, Kubu Garis Keras Mendominasi

Jum'at, 21 Februari 2020 - 17:01 WIB
Iran Gelar Pemilu Parlemen,...
Iran Gelar Pemilu Parlemen, Kubu Garis Keras Mendominasi
A A A
TEHERAN - Warga Iran mulai memberikan suaranya dalam pemilu parlemen pada Jumat (21/2) yang diperkirakan didominasi para pendukung garis keras untuk memperkuat kekuasaan.

Pemilu itu digelar saat Iran menghadapi tekanan Amerika Serikat (AS) terkait program nuklir dan tumbuhnya kekecewaan publik di dalam negeri.

Dengan ribuan kandidat yang diskualifikasi untuk memberi kesempatan pada aliansi Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, pemilu kali ini diperkirakan tidak mempengaruhi perselisihan nuklir dengan AS atau kebijakan luar negeri.

Meski wewenang parlemen terbatas, menguatnya kubu garis keras akan memperlemah kelompok pragmatis dan konservatif yang mendukung rezim teokrasi tapi lebih mendukung dialog dengan dunia luar.

Dengan kubu garis keras memiliki lebih banyak kursi di parlemen, maka akan membantu mereka dalam pemilu 2021 untuk merebut posisi presiden, jabatan yang mengontrol pemerintahan setiap hari.

Presiden Iran Hassan Rouhani yang muncul dari faksi pragmatis, menang pada pemilu dua tahun lalu dengan janji membuka Iran pada dunia luar.

Mundurnya AS dari kesepakatan nuklir Iran dan penerapan kembali sanksi AS pada Teheran telah memukul ekonomi Iran dan memperkuas posisi kubu garis keras. Ditambah dengan tindakan AS membunuh komandan Iran Qassem Soleimani yang semakin memperkuat dukungan publik pada kubu garis keras.

Televisi menayangkan antrean warga di tempat pemungutan suara (TPS) yang banyak dibangun di masjid-masjid.

"Saya di sini untuk memilih. Ini kewajiban saya untuk mengikuti jalur martir Soleimani," ungkap pemilih muda di TPS di wilayah pemakaman tempat Soleimani dikebumikan.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0861 seconds (0.1#10.140)