China: Pasien Sembuh dari Covid-19 Lebih Banyak dari yang Meninggal
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar China untuk ASEAN, Deng Xijun, mengatakan jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 sejatinya lebih banyak dari orang yang meninggal. Menurutnya, perbandingannya delapan kali lebih banyak untuk pasien yang sembuh.
Data yang dikutip SINDOnews.com dari situs pelaporan online worldometers.info, jumlah pasien di China yang sembuh dari virus Corona baru itu mencapai 18.362 orang hingga Jumat (21/2/2020). Sedangkan jumlah orang yang meninggal di negara itu akibat penyakit tersebut sebanyak 2.236.
Dalam konferensi pers di kantor Misi China untuk ASEAN di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Deng menuturkan banyaknya pasien yang sembuh dari virus tersebut adalah fenomena yang terjadi di China terkait dengan Covid-19.
Menurut Deng, di Wuhan—kota pusat wabah Covid-19—jumlah orang yang terinfeksi virus terus mengalami penurunan. Berdasarkan data terbaru, kata dia, penurunannya mencapai angka 16 persen.
"Dalam melanjutkan upaya pencegahan dan pengendalian kami, seiring dengan perkembangan situasi, pemerintah pusat telah memerintahkan untuk dimulainya kembali aktivitas kerja, khususnya pabrik yang memproduksi bahan medis," kata Deng pada Jumat (21/2/2020).
Dia melanjutkan, dalam proses melawan epidemi tersebut, pemerintah China telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan juga komunitas internasional.
"Kami terus terbuka dan transparan mengenai apa yang kami lakukan dan kami memberikan pengarahan yang tepat waktu dan teratur hampir setiap hari di baik di tingkat nasional maupun tingkat pemerintah lokal setiap hari. Kami juga membagikan informasi penting, termasuk konsekuensi terkait kepada seluruh negara, sehingga mereka dapat merespons tepat waktu," paparnya.
Data yang dikutip SINDOnews.com dari situs pelaporan online worldometers.info, jumlah pasien di China yang sembuh dari virus Corona baru itu mencapai 18.362 orang hingga Jumat (21/2/2020). Sedangkan jumlah orang yang meninggal di negara itu akibat penyakit tersebut sebanyak 2.236.
Dalam konferensi pers di kantor Misi China untuk ASEAN di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Deng menuturkan banyaknya pasien yang sembuh dari virus tersebut adalah fenomena yang terjadi di China terkait dengan Covid-19.
Menurut Deng, di Wuhan—kota pusat wabah Covid-19—jumlah orang yang terinfeksi virus terus mengalami penurunan. Berdasarkan data terbaru, kata dia, penurunannya mencapai angka 16 persen.
"Dalam melanjutkan upaya pencegahan dan pengendalian kami, seiring dengan perkembangan situasi, pemerintah pusat telah memerintahkan untuk dimulainya kembali aktivitas kerja, khususnya pabrik yang memproduksi bahan medis," kata Deng pada Jumat (21/2/2020).
Dia melanjutkan, dalam proses melawan epidemi tersebut, pemerintah China telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan juga komunitas internasional.
"Kami terus terbuka dan transparan mengenai apa yang kami lakukan dan kami memberikan pengarahan yang tepat waktu dan teratur hampir setiap hari di baik di tingkat nasional maupun tingkat pemerintah lokal setiap hari. Kami juga membagikan informasi penting, termasuk konsekuensi terkait kepada seluruh negara, sehingga mereka dapat merespons tepat waktu," paparnya.
(mas)