Siswa Alami Gejala Virus Corona, Sekolah di Inggris Ditutup
A
A
A
LONDON - Sebuah sekolah menengah di Inggris terpaksa ditutup di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran virus Corona.
Sekolah Independen St Mary di Southampton ditutup pada Senin sore waktu setempat setelah siswanya yang baru-baru ini bepergian ke China mengalami gejala yang mirip dengan virus Corona.
Mereka kemudian diuji di Rumah Sakit Umum Southampton dan dikirim pulang untuk mengisolasi diri.
"Sebagai sekolah, prioritas pertama kita adalah menjaga anak-anak dan masyarakat kita aman," kata kepala sekolah Claire Charlemagne dalam sebuah pernyataan kepada orang tua.
"Karena itu, kami telah mengambil keputusan untuk segera menutup sekolah untuk melakukan pembersihan mendalam yang menyeluruh, dan memperhitungkan kemungkinan potensi jejak virus untuk dihapus," sambungnya.
"Kami akan tutup hari ini, besok dan Rabu," tukasnya seperti dikutip dari Scotsman, Selasa (11/2/2020).
Insiden itu terjadi ketika jumlah pasien Inggris yang dites positif virus Corona telah melonjak dari empat menjadi delapan.
Sejauh ini, Departemen Kesehatan Inggris telah menyimpulkan 1.114 kasus.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengumumkan langkah-langkah baru pada awal pekan ini untuk menghentikan siapa pun yang meninggalkan isolasi sebelum karantina 14 hari telah selesai.
"Saya akan melakukan segalanya dengan kekuatan saya untuk menjaga orang-orang di negara ini aman. Kami mengambil setiap langkah yang mungkin untuk mengendalikan wabah virus Corona," ujarnya.
"Staf layanan kesehatan masyarakat (NHS) dan lainnya sekarang akan didukung dengan kekuatan hukum tambahan untuk menjaga orang-orang di seluruh negara aman," sambungnya.
"Penularan virus Corona akan menjadi ancaman serius - jadi saya mengambil tindakan untuk melindungi masyarakat dan mengisolasi mereka yang berisiko menyebarkan virus," tukasnya.
Sekolah Independen St Mary di Southampton ditutup pada Senin sore waktu setempat setelah siswanya yang baru-baru ini bepergian ke China mengalami gejala yang mirip dengan virus Corona.
Mereka kemudian diuji di Rumah Sakit Umum Southampton dan dikirim pulang untuk mengisolasi diri.
"Sebagai sekolah, prioritas pertama kita adalah menjaga anak-anak dan masyarakat kita aman," kata kepala sekolah Claire Charlemagne dalam sebuah pernyataan kepada orang tua.
"Karena itu, kami telah mengambil keputusan untuk segera menutup sekolah untuk melakukan pembersihan mendalam yang menyeluruh, dan memperhitungkan kemungkinan potensi jejak virus untuk dihapus," sambungnya.
"Kami akan tutup hari ini, besok dan Rabu," tukasnya seperti dikutip dari Scotsman, Selasa (11/2/2020).
Insiden itu terjadi ketika jumlah pasien Inggris yang dites positif virus Corona telah melonjak dari empat menjadi delapan.
Sejauh ini, Departemen Kesehatan Inggris telah menyimpulkan 1.114 kasus.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengumumkan langkah-langkah baru pada awal pekan ini untuk menghentikan siapa pun yang meninggalkan isolasi sebelum karantina 14 hari telah selesai.
"Saya akan melakukan segalanya dengan kekuatan saya untuk menjaga orang-orang di negara ini aman. Kami mengambil setiap langkah yang mungkin untuk mengendalikan wabah virus Corona," ujarnya.
"Staf layanan kesehatan masyarakat (NHS) dan lainnya sekarang akan didukung dengan kekuatan hukum tambahan untuk menjaga orang-orang di seluruh negara aman," sambungnya.
"Penularan virus Corona akan menjadi ancaman serius - jadi saya mengambil tindakan untuk melindungi masyarakat dan mengisolasi mereka yang berisiko menyebarkan virus," tukasnya.
(ian)