WHO: Para Petugas Kesehatan China Bekerja dengan Luas Biasa
A
A
A
JENEWA -
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji kinerja petugas kesehatan di China, khususnya di Provinsi Hubei. Dia mengatakan, dunia bersyukur atas upaya petugas kesehatan untuk menemukan cara terbaik merawat pasien yang terinfeksi dan mencegah penyebaran virus Corona baru.
Saya kagum dengan ribuan petugas kesehatan di China, terutama di Hubei, yang merawat pasien dan mengumpulkan data pada virus Corona untuk analisis ilmiah, sementara di bawah tekanan besar," kata Tedron.
"Dunia berterima kasih atas upaya Anda untuk menemukan cara terbaik merawat (pasien) dan mencegah penyebaran virus," sambungnya, dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya, seperti dilansir Xinhua pada Senin (10/2/2020).
Tedros kemudian menggarisbawahi bahwa para ahli di bidang kedokteran dan sains bekerja lintas batas untuk memimpin tanggapan berbasis data terhadap virus Corona baru tersebut.
"Dari China berbagi data sekuensing genom awal untuk pekerjaan kami di WHO untuk menghilangkan prasangka mitos, kami dengan cepat mengumpulkan, menganalisis dan berbagi informasi untuk menjaga dunia aman," ujarnya.
Sementara itu, jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona baru, 2019-nCoV, sudah mencapai 909 orang di daratan China mulai hari ini. Angka kematian terbaru ini muncul setelah ada tambahan 91 kematian baru yang dilaporkan otoritas kesehatan Provinsi Hubei. Provinsi itu merupakan wilayah yang paling parah terkena dampak wabah 2019-nCoV, terutama kota Wuhan.
Dalam laporan hariannya, Komisi Kesehatan Hubei juga mengonfirmasi 2.618 kasus baru di provinsi tersebut. Sekarang ada lebih dari 39.900 kasus yang dikonfirmasi di seluruh China, berdasarkan angka yang dirilis sebelumnya dari pemerintah setempat.
Untuk data global yang dipublikasikan situs webworldometers.info, ada 40.553 kasus, 909 kematian dan 3.322 pasien sembuh.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji kinerja petugas kesehatan di China, khususnya di Provinsi Hubei. Dia mengatakan, dunia bersyukur atas upaya petugas kesehatan untuk menemukan cara terbaik merawat pasien yang terinfeksi dan mencegah penyebaran virus Corona baru.
Saya kagum dengan ribuan petugas kesehatan di China, terutama di Hubei, yang merawat pasien dan mengumpulkan data pada virus Corona untuk analisis ilmiah, sementara di bawah tekanan besar," kata Tedron.
"Dunia berterima kasih atas upaya Anda untuk menemukan cara terbaik merawat (pasien) dan mencegah penyebaran virus," sambungnya, dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya, seperti dilansir Xinhua pada Senin (10/2/2020).
Tedros kemudian menggarisbawahi bahwa para ahli di bidang kedokteran dan sains bekerja lintas batas untuk memimpin tanggapan berbasis data terhadap virus Corona baru tersebut.
"Dari China berbagi data sekuensing genom awal untuk pekerjaan kami di WHO untuk menghilangkan prasangka mitos, kami dengan cepat mengumpulkan, menganalisis dan berbagi informasi untuk menjaga dunia aman," ujarnya.
Sementara itu, jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona baru, 2019-nCoV, sudah mencapai 909 orang di daratan China mulai hari ini. Angka kematian terbaru ini muncul setelah ada tambahan 91 kematian baru yang dilaporkan otoritas kesehatan Provinsi Hubei. Provinsi itu merupakan wilayah yang paling parah terkena dampak wabah 2019-nCoV, terutama kota Wuhan.
Dalam laporan hariannya, Komisi Kesehatan Hubei juga mengonfirmasi 2.618 kasus baru di provinsi tersebut. Sekarang ada lebih dari 39.900 kasus yang dikonfirmasi di seluruh China, berdasarkan angka yang dirilis sebelumnya dari pemerintah setempat.
Untuk data global yang dipublikasikan situs webworldometers.info, ada 40.553 kasus, 909 kematian dan 3.322 pasien sembuh.
(esn)