Iran Bersiap Luncurkan Satelit Baru ke Orbit
A
A
A
TEHERAN - Iran telah memulai hitungan mundur untuk meluncurkan satelit pengamatan ilmiah terbaru mereka. Sebelumnya, program ini digambarkan Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari program “provokasi”.
"Awal hitung mundur untuk meluncurkan #Zafar_Satellite dalam beberapa jam ke depan. Dalam Nama Tuhan," Menteri Telekomunikasi Iran, Mohammad Javad Azari Jahromi, menulis di Twitter pada Minggu (9/2).
Menurut kantor berita IRNA, Jahromi sempat mengatakan, kurang dari 2,2 USD telah dihabiskan untuk membuat satelit tersebut. Menurutnya, biaya yang diperlukan akan mencapai lima kali lebih tinggi jika Iran ingin membeli satelit jenis itu.
Pada 1 Februari silam, Kepala Badan Antariksa Iran, Morteza Berari mengatakan, satelit Zafar (yang berarti kemenangan dalam bahasa Persia) memiliki berat 113 kilogram. Satelit ini akan diluncurkan ke orbit 530km di atas Bumi dengan roket Simorgh.
"Misi utamanya akan mengumpulkan citra,” ucap Berari, seperti dikutip dari Al Jazeera. Ia menambahkan, Iran membutuhkan data tersebut untuk mempelajari gempa bumi, menangani bencana alam, dan mengembangkan sektor pertanian.
“Zafar dirancang untuk tetap beroperasi selama lebih dari 18 bulan," tambah Berari. Iran meluncurkan satelit pertama mereka, Omid (Harapan) pada 2009 dan satelit Rasad (Pengamatan) dikirim ke orbit pada Juni 2011.
Teheran menyatakan, pada 2012 Iran telah berhasil menempatkan satelit Navid (Janji) ketiganya yang dibuat di dalam negeri ke orbit. Selama ini, program Iran membuat khawatir beberapa negara Barat. Namun menurut Berari, negaranya mendukung "penggunaan luar angkasa secara damai" dan bahwa kegiatan pengembangan satelit Iran bersifat "transparan".
"Awal hitung mundur untuk meluncurkan #Zafar_Satellite dalam beberapa jam ke depan. Dalam Nama Tuhan," Menteri Telekomunikasi Iran, Mohammad Javad Azari Jahromi, menulis di Twitter pada Minggu (9/2).
Menurut kantor berita IRNA, Jahromi sempat mengatakan, kurang dari 2,2 USD telah dihabiskan untuk membuat satelit tersebut. Menurutnya, biaya yang diperlukan akan mencapai lima kali lebih tinggi jika Iran ingin membeli satelit jenis itu.
Pada 1 Februari silam, Kepala Badan Antariksa Iran, Morteza Berari mengatakan, satelit Zafar (yang berarti kemenangan dalam bahasa Persia) memiliki berat 113 kilogram. Satelit ini akan diluncurkan ke orbit 530km di atas Bumi dengan roket Simorgh.
"Misi utamanya akan mengumpulkan citra,” ucap Berari, seperti dikutip dari Al Jazeera. Ia menambahkan, Iran membutuhkan data tersebut untuk mempelajari gempa bumi, menangani bencana alam, dan mengembangkan sektor pertanian.
“Zafar dirancang untuk tetap beroperasi selama lebih dari 18 bulan," tambah Berari. Iran meluncurkan satelit pertama mereka, Omid (Harapan) pada 2009 dan satelit Rasad (Pengamatan) dikirim ke orbit pada Juni 2011.
Teheran menyatakan, pada 2012 Iran telah berhasil menempatkan satelit Navid (Janji) ketiganya yang dibuat di dalam negeri ke orbit. Selama ini, program Iran membuat khawatir beberapa negara Barat. Namun menurut Berari, negaranya mendukung "penggunaan luar angkasa secara damai" dan bahwa kegiatan pengembangan satelit Iran bersifat "transparan".
(esn)