OPCW Naik Pitam Laporannya Soal Serangan Kimia Suriah Disebut Diubah

Sabtu, 08 Februari 2020 - 07:02 WIB
OPCW Naik Pitam Laporannya Soal Serangan Kimia Suriah Disebut Diubah
OPCW Naik Pitam Laporannya Soal Serangan Kimia Suriah Disebut Diubah
A A A
DEN HAAG - Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) bereaksi atas kesaksian seorang mantan inspekturnya yang menyatakan bahwa laporan terkait serangan senjata kimia di Douma, Suriah telah diubah. OPCW menyebut sang whistleblower tidak dapat dipercaya dan menyerukan langkah-langkah baru untuk mencegah kebocoran informasi lebih lanjut.

OPCW merilis 'Investigasi Independen terhadap Kemungkinan Pelanggaran Laporan Rahasia' pada hari Kamis lalu. Ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap kebocoran informasi dari dua mantan inspektur OPCW yang mempertanyakan temuan organisasi itu mengenai dugaan serangan senjata kimia di Douma, Suriah pada April 2018 lalu.

OPCW mengklaim bahwa kedua individu tersebut, yang diidentifikasi sebagai Inspektur A dan Inspektur B, memiliki informasi yang tidak lengkap tentang penyelidikan dan materi rahasia yang disalahgunakan. Rupanya, laporan itu merujuk ke mantan spesialis OPCW Ian Henderson dan seorang pengungkap fakta yang dikenal sebagai 'Alex'.

Organisasi itu juga mengklaim bahwa mereka mengetahui kekhawatiran para inspektur sebelum laporan akhir kelompok itu dirilis, tetapi menganggap kritik mereka sebagai tidak dapat dipercaya.

Pengawas senjata kimia menolak anggapan bahwa kedua inspektur itu adalah whistleblower yang sah, sebaliknya bersikeras bahwa mereka adalah mantan karyawan yang tidak puas yang tidak dapat menerima bahwa pandangan mereka tidak didukung oleh bukti.

Laporan ini juga mengidentifikasi beberapa langkah-langkah perbaikan untuk mencegah pelanggaran rezim kerahasiaan OPCW di masa depan, termasuk pelatihan kerahasiaan yang lebih menyeluruh dan tinjauan terhadap peraturan internal dan perundang-undangan organisasi seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (8/2/2020).

Henderson, yang mengunjungi Douma sebagai bagian dari tim misi pencarian fakta OPCW, mengklaim bahwa laporan akhir tim pengawas menghilangkan temuan kunci yang menimbulkan keraguan serius pada apakah serangan kimia benar-benar terjadi.

'Penilaian tekniknya,' awalnya bocor Mei lalu, mencatat probabilitas lebih tinggi bahwa silinder yang diduga mengandung klorin ditempatkan secara manual alih-alih dikirim dari pesawat terbang, yang membuka kemungkinan keterlibatan pihak lain selain pemerintah Suriah yang mungkin menanamnya di sana.

Pada bulan Januari, mantan inspektur OPCW itu mengatakan kepada anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dalam rekaman video yang direkam bahwa kesimpulan akhir OPCW dari penyelidikan adalah perubahan haluan lengkap dengan apa yang telah dipahami oleh tim secara kolektif selama dan setelah penyebaran Douma.

Ia menuduh pengawas senjata kimia global mengabaikan data dan analisis yang dikumpulkan oleh tim di bidang kesaksian saksi, studi toksikologi, dan analisis kimia, serta balistik. (Baca: Eks Inspektur OPCW: Laporan Serangan Kimia di Suriah Telah Diubah )
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4294 seconds (0.1#10.140)