Boris Johnson Tunjuk Dubes Wanita Pertama Inggris untuk AS

Sabtu, 08 Februari 2020 - 00:38 WIB
Boris Johnson Tunjuk...
Boris Johnson Tunjuk Dubes Wanita Pertama Inggris untuk AS
A A A
LONDON - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, telah menunjuk duta besar (Dubes) wanita Inggris pertama yang akan bertugas di Amerika Serikat (AS).

Ia adalah Dame Karen Pierce, duta besar Inggris untuk PBB. Ia akan menggantikan Sir Kim Darroch sebagai duta besar di Washington setelah Sir Kim dipaksa untuk mengundurkan diri karena emailnya yang bocor berisi kritikan terhadap pemerintahan Donald Trump.

Downing Street, kantor PM Inggris, menggambarkan Dame Karen Pierce sebagai salah satu diplomat senior paling berpengalaman di Inggris.

"Perdana Menteri sangat tahu bahwa ia adalah diplomat yang ulung dan berprestasi dan dia senang bahwa dia akan mewakili kita di Washington," kata Downing Street seperti dikutip dari Independent, Sabtu (8/2/2020).

Dame Karen akan menduduki jabatannya setelah pengangkatannya secara resmi disetujui oleh Washington.

“Saya merasa terhormat telah diminta untuk mewakili Inggris di AS. Saya pikir itu adalah hubungan tunggal terpenting di Inggris. Ada ikatan mendalam antara Inggris dan AS, yang dibangun di atas banyak pilar," kata Dame Karen.

"Kami memiliki tim lintas-pemerintah yang fantastis di seluruh AS dan saya berharap dapat bekerja dengan mereka untuk memperkuat dan bahkan semakin memperdalam hubungan khusus antara kedua negara dan masyarakat kami," imbuhnya.

Dame Karen adalah diplomat berpengalaman, yang bergabung dengan Kantor Luar Negeri Inggris pada 1981, dengan jabatan di Afghanistan, Balkan, dan Jenewa. Dia telah menjabat sebagai duta besar Inggris untuk PBB sejak Maret 2018.

Pengumuman ini datang di saat yang kritis dalam hubungan Inggris dengan AS, ketika Johnson berusaha untuk mengamankan kesepakatan perdagangan pasca-Brexit yang menguntungkan dengan AS.

Pengumuman ini juga muncul di tengah ketegangan atas keputusan Johnson untuk menentang Trump terkait penunjukkan raksasa teknologi China Huawei. Huawei telah diizinkan Inggris untuk membangun beberapa bagian dari infrastruktur jaringan 5G-nya.

Sebelumnya muncul pernyataan Presiden AS "sangat marah" selama pembicaraan via telepon yang panas dengan Johnson atas keputusan Inggris untuk mengizinkan Huawei masuk ke jaringan 5G-nya.

AS telah memperingatkan langkah itu akan membahayakan pembagian intelijen karena hal itu meningkatkan kekhawatiran atas hubungan perusahaan telekomunikasi dengan negara China.

Ditanya apakah pekerjaan pertama duta besar baru itu adalah untuk memperlancar hubungan dengan Gedung Putih atas Huawei, juru bicara Downing Street mengatakan: “Inggris memiliki hubungan yang sangat baik dengan AS dan saya pikir kemampuan Dame Karen sebagai diplomat terbukti oleh kariernya.”

Juru bicara itu menolak untuk mengomentari laporan bahwa Trump membanting telepon pada percakapannya dengan Johnson, sebaliknya merujuk wartawan ke laporan resmi panggilan telepon Downing Street, yang tidak menyebutkan adanya pertentangan.

Untuk diketahui, peran Dubes Inggris untuk AS dianggap sebagai salah satu jabatan diplomatik paling bergengsi di negeri Ratu Elizabeth itu. Posisi itu telah dibiarkan lowong sejak Sir Kim mengundurkan diri pada Juli tahun lalu, setelah mengatakan bahwa "mustahil" untuk melanjutkan peran tersebut.

Trump menyebut Sir Kim sebagai "orang yang sangat bodoh" setelah email rahasianya muncul ke publik. Dalam email itu, Sir Kim menggambarkan presiden AS sebagai sosok yang "canggung dan tidak kompeten".
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0425 seconds (0.1#10.140)