Gus Sholah Wafat, Dubes AS: Kehilangan Besar bagi Rakyat Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr, menyampaikan ucapan belasungkawa atas wafatnya KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah. Menurutnya, wafatnya Gus Sholah adalah kehilangan yang besar bagi rakyat Indonesia.
"Atas nama pemerintah Amerika Serikat, saya menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam untuk keluarga KH. Salahuddin Wahid, tokoh kunci Nahdlatul Ulama dan pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, di Jombang, Jawa Timur," kata Donovan dalam pernyataan yang diterima Sindonews, Selasa (4/2/2020).
Menurut Donovan, Gus Sholah sangat dihormati dan dikagumi berkat kepemimpinan dan sumbangsihnya dalam mendorong toleransi beragama, dan atas upayanya dalam melindungi hak asasi manusia dan kebebasan mendasar individu dan kelompok.
"Saya merasa terhormat pernah bertemu dengannya dan sangat mengagumi kepemimpinannya dan usahanya demi kemajuan," kata Donovan.
"Kepergian beliau merupakan suatu kehilangan besar bagi rakyat Indonesia," tukasnya.
KH Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah meninggal dunia, Minggu malam (2/2/2020) di Jakarta. Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur (Jatim) wafat di RS Harapan Kita, Jakarta.
Gus Sholah lahir di Jombang, 11 September 1942 atau berumur 77 tahun. Dia pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada masa awal reformasi 1998.
Pada Pemilu Presiden 2004, Gus Sholah mencalonkan diri sebagai kandidat Wakil Presiden mendampingi Mantan Panglima ABRI Wiranto yang menjadi calon Presidennya.
"Atas nama pemerintah Amerika Serikat, saya menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam untuk keluarga KH. Salahuddin Wahid, tokoh kunci Nahdlatul Ulama dan pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, di Jombang, Jawa Timur," kata Donovan dalam pernyataan yang diterima Sindonews, Selasa (4/2/2020).
Menurut Donovan, Gus Sholah sangat dihormati dan dikagumi berkat kepemimpinan dan sumbangsihnya dalam mendorong toleransi beragama, dan atas upayanya dalam melindungi hak asasi manusia dan kebebasan mendasar individu dan kelompok.
"Saya merasa terhormat pernah bertemu dengannya dan sangat mengagumi kepemimpinannya dan usahanya demi kemajuan," kata Donovan.
"Kepergian beliau merupakan suatu kehilangan besar bagi rakyat Indonesia," tukasnya.
KH Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah meninggal dunia, Minggu malam (2/2/2020) di Jakarta. Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur (Jatim) wafat di RS Harapan Kita, Jakarta.
Gus Sholah lahir di Jombang, 11 September 1942 atau berumur 77 tahun. Dia pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada masa awal reformasi 1998.
Pada Pemilu Presiden 2004, Gus Sholah mencalonkan diri sebagai kandidat Wakil Presiden mendampingi Mantan Panglima ABRI Wiranto yang menjadi calon Presidennya.
(ian)