RI Desak Negara OKI Satukan Tekad Dukung Palestina
A
A
A
JEDDAH - Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Mahendra Siregar mendesak negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untu menyatukan tekad dalam membantu Palestina. Hal itui disampaikan Mahendra dalam pertemuan Luar Biasa Komite Eksekutif OKI di Jeddah, Arab Saudi.
Pertemuan ini diselenggarakan atas permintaan Palestina, menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terkait “Deal of Century” yang berisi proposal perdamaian Timur Tengah, yang termasuk di dalamnya mengharuskan negara Palestina di masa yang akan datang untuk "didemiliterisasi", sementara meresmikan kedaulatan Israel atas pemukiman yang dibangun di wilayah yang diduduki.
“Indonesia mendesak semua anggota OKI agar tetap bersatu dan berkomitmen dalam solidaritas penuh untuk Palestina,” ucap Mahendra, seperti dikutip Sindonews dari laman Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Senin (3/2/2020).
Mahendra dalam pertemuan menjelaskan tiga saran tentang bagaimana OKI dapat mencapai posisi bersama. Pertama, menegaskan kembali agar umat Islam di seluruh dunia untuk secara konsisten bersatu dalam penyelesaian permasalahan di Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
Kedua, menegaskan kembali prinsip-prinsip solusi dua negara yang menghormati hukum internasional dan parameter yang disepakati secara internasional, sebagai satu-satunya solusi dalam penyelesaian masalah di Palestina. Ketiga, menegaskan kembali pentingnya dialog di antara pihak-pihak terkait untuk mencapai stabilitas dan perdamaian abadi untuk Palestina dan kawasan.
Lebih lanjut, Mahendra mendorong negara-negara OKI untuk tetap konsisten dengan keputusan yang telah dibuat sebelumnya dan untuk tetap bersatu dalam menyikapi pengumuman Pemerintah AS yang tidak berdasar pada hukum internasional dalam mempertahankan status kota Yerusalem.
Pertemuan ini diselenggarakan atas permintaan Palestina, menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terkait “Deal of Century” yang berisi proposal perdamaian Timur Tengah, yang termasuk di dalamnya mengharuskan negara Palestina di masa yang akan datang untuk "didemiliterisasi", sementara meresmikan kedaulatan Israel atas pemukiman yang dibangun di wilayah yang diduduki.
“Indonesia mendesak semua anggota OKI agar tetap bersatu dan berkomitmen dalam solidaritas penuh untuk Palestina,” ucap Mahendra, seperti dikutip Sindonews dari laman Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Senin (3/2/2020).
Mahendra dalam pertemuan menjelaskan tiga saran tentang bagaimana OKI dapat mencapai posisi bersama. Pertama, menegaskan kembali agar umat Islam di seluruh dunia untuk secara konsisten bersatu dalam penyelesaian permasalahan di Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
Kedua, menegaskan kembali prinsip-prinsip solusi dua negara yang menghormati hukum internasional dan parameter yang disepakati secara internasional, sebagai satu-satunya solusi dalam penyelesaian masalah di Palestina. Ketiga, menegaskan kembali pentingnya dialog di antara pihak-pihak terkait untuk mencapai stabilitas dan perdamaian abadi untuk Palestina dan kawasan.
Lebih lanjut, Mahendra mendorong negara-negara OKI untuk tetap konsisten dengan keputusan yang telah dibuat sebelumnya dan untuk tetap bersatu dalam menyikapi pengumuman Pemerintah AS yang tidak berdasar pada hukum internasional dalam mempertahankan status kota Yerusalem.
(esn)