Dua Demonstran Irak Tewas Saat Protes Anti-Pemerintah
A
A
A
BAGHDAD - Pria bersenjata menembak mati dua demonstran di kota Nassiriya, Irak selatan, setelah pasukan keamanan mulai membersihkan unjuk rasa yang telah berlangsung selama beberapa bulan.
"Sebanyak 75 demonstran terluka, sebagian besar oleh peluru tajam saat bentrok di Nassiriya sepanjang malam saat aparat keamanan berupaya memindahkan mereka dari jembatan di kota itu," ungkap sumber kepolisian dan tim medis Irak pada Reuters.
Pada Senin (27/1) pagi, bentrok kembali terjadi di pusat Baghdad saat kepolisian menembakkan gas air mata ke arah demonstran.
"Dua demonstran di Nassiriya tewas pada Minggu (26/1) orang pria tak dikenal yang menembak mati demonstran itu," papar pejabat keamanan Irak.
Hingga saat ini sekitar 500 orang tewas selama kerusuhan di penjuru Irak.
Protes anti-pemerintah pecah sejak 1 Oktober di Baghdad dan segera berubah menjadi kerusuhan. Aparat keamanan dan pria tak dikenal menembak mati para demonstran.
Setelah kerusuhan sempat reda pada awal bulan ini, unjuk rasa kembali digelar di Baghdad dan kota-kota di wilayah selatan Irak. Demonstran mengontrol tiga jembatan utama di Baghdad dan mempertahankan sejumlah kamp dan memblokir jalan di beberapa kota di selatan.
Unjuk rasa tanpa pemimpin yang jelas itu menjadi tantangan bagi elit politik Irak yang didominasi kelompok Syiah yang dekat dengan Iran.
"Sebanyak 75 demonstran terluka, sebagian besar oleh peluru tajam saat bentrok di Nassiriya sepanjang malam saat aparat keamanan berupaya memindahkan mereka dari jembatan di kota itu," ungkap sumber kepolisian dan tim medis Irak pada Reuters.
Pada Senin (27/1) pagi, bentrok kembali terjadi di pusat Baghdad saat kepolisian menembakkan gas air mata ke arah demonstran.
"Dua demonstran di Nassiriya tewas pada Minggu (26/1) orang pria tak dikenal yang menembak mati demonstran itu," papar pejabat keamanan Irak.
Hingga saat ini sekitar 500 orang tewas selama kerusuhan di penjuru Irak.
Protes anti-pemerintah pecah sejak 1 Oktober di Baghdad dan segera berubah menjadi kerusuhan. Aparat keamanan dan pria tak dikenal menembak mati para demonstran.
Setelah kerusuhan sempat reda pada awal bulan ini, unjuk rasa kembali digelar di Baghdad dan kota-kota di wilayah selatan Irak. Demonstran mengontrol tiga jembatan utama di Baghdad dan mempertahankan sejumlah kamp dan memblokir jalan di beberapa kota di selatan.
Unjuk rasa tanpa pemimpin yang jelas itu menjadi tantangan bagi elit politik Irak yang didominasi kelompok Syiah yang dekat dengan Iran.
(sfn)