Korban Tewas Akibat Virus Wuhan Bertambah Jadi 17 orang di China

Kamis, 23 Januari 2020 - 02:01 WIB
Korban Tewas Akibat...
Korban Tewas Akibat Virus Wuhan Bertambah Jadi 17 orang di China
A A A
WUHAN - Korban tewas akibat virus baru mirip flu di China bertambah menjadi 17 orang pada Rabu (22/1) waktu setempat. Perkembangan ini meningkatkan kekhawatiran global terhadap infeksi yang diduga dari binatang itu.

Virus corona baru itu muncul dari puat kota Wuhan dengan berbagai kasus yang terdeteksi hingga Amerika Serikat (AS). Para pejabat yakin asal virus itu adalah pasar tempat binatang liar diperdagangkan secara ilegal.

"Korban tewas terbaru di provinsi Hubei telah meningkat menjadi 17 orang pada Rabu (22/1)," ungkap pernyataan pemerintah provinsi Hubei di televisi nasional. Hubei memiliki ibu kota provinsi Wuhan.

Beberapa jam sebelumnya, pejabat menyatakan jumlah korban tewas ada sembilan orang yang semuanya di Wuhan serta lebih dari 470 kasus di China.

Berbeda dengan kerahasiaan selama wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) pada 2002-2003 yang menewaskan hampir 800 orang, China kali ini memberikan informasi terbaru secara rutin untuk meredam kepanikan saat jutaan orang di dalam dan luar negeri melakukan mudik liburan Tahun Baru Imlek.

"Peningkatan dalam mobilitas publik meningkatkan risiko penyebaran wabah," ungkap Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional China Li Bin.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memulai rapat darurat untuk menetapkan apakah wabah itu sebagai darurat kesehatan global. (Baca juga: 3 Penyakit Berat Akibat Coronavirus dalam 20 Tahun Terakhir )

Setelah para pejabat meminta publik tetap tenang, banyak warga China membatalkan perjalanan mudik, membeli masker wajah, menghindari tempat publik seperti bioskop dan pusat perbelanjaan, dan memainkan game simulasi wabah online atau menonton film bencana "The Flu".

"Cara terbaik mengalahkan ketakutan adalah menghadapi ketakutan," ujar seorang pengguna Weibo, aplikasi mirip Twitter di China.

Wabah itu telah menyebar ke Thailand, AS, Taiwan, Korea Selatan dan Jepang.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0819 seconds (0.1#10.140)