Satu Orang Terjangkit Virus Misterius China Ditemukan di Korsel
A
A
A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) mengatakan, pihaknya telah mendeteksi adanya satu orang yang terjangkit virus korono jenis baru. Virus itu pertama kali terdeteksi di wilayah Wuhan, China.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Korsel, mengatakan bahwa pasien itu adalah seorang wanita China berusia 35 tahun yang terbang dari Wuhan, Cina ke bandara internasional Incheon, akhir pekan lalu.
"Dia diisolasi saat masuk ke Korsel karena adanya gejala seperti demam tinggi," kata KCDC dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa (21/1/2020).
Para ahli medis masih berjuang untuk memahami jenis baru virus korona ini, tetapi kaitannya dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) telah memicu peringatan. SARS berasal dari China selatan pada tahun 2002 sebelum menyebar ke Hong Kong dan tempat lain di dunia yang menginfeksi ribuan orang dan menyebabkan lebih dari 800 orang tewas.
Virus korona biasanya menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas mulai dari akut, sedang, hingga ringan seperti flu biasa. Namun, juga dapat memengaruhi saluran pernapasan bawah, sehingga menyebabkan pneumonia atau bronkitis.
Di Wuhan, kota di China tengah tempat strain baru pertama kali muncul, 136 kasus baru ditemukan pada akhir pekan. Angka ini berasal dari komisi kesehatan setempat, tanpa memberikan perincian tentang orang yang meninggal.
Sementara itu, sebelumnya Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia mengimbau kepada warga negara Indonesia (WNI) yang hendak ke China atau Hong Kong untuk terus waspada, paska adanya penyebaran virus tersebut.
"Kami mengimbau WNI yg hendak ke China dan Hong Kong agar mengikuti perkembangan virus ini, menghindari tempat dan kota asal virus dan tidak kontak fisik dengan orang yang sedang dalam kondisi batuk, demam dan sesak panas," bunyi imbauan tersebut.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Korsel, mengatakan bahwa pasien itu adalah seorang wanita China berusia 35 tahun yang terbang dari Wuhan, Cina ke bandara internasional Incheon, akhir pekan lalu.
"Dia diisolasi saat masuk ke Korsel karena adanya gejala seperti demam tinggi," kata KCDC dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa (21/1/2020).
Para ahli medis masih berjuang untuk memahami jenis baru virus korona ini, tetapi kaitannya dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) telah memicu peringatan. SARS berasal dari China selatan pada tahun 2002 sebelum menyebar ke Hong Kong dan tempat lain di dunia yang menginfeksi ribuan orang dan menyebabkan lebih dari 800 orang tewas.
Virus korona biasanya menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas mulai dari akut, sedang, hingga ringan seperti flu biasa. Namun, juga dapat memengaruhi saluran pernapasan bawah, sehingga menyebabkan pneumonia atau bronkitis.
Di Wuhan, kota di China tengah tempat strain baru pertama kali muncul, 136 kasus baru ditemukan pada akhir pekan. Angka ini berasal dari komisi kesehatan setempat, tanpa memberikan perincian tentang orang yang meninggal.
Sementara itu, sebelumnya Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia mengimbau kepada warga negara Indonesia (WNI) yang hendak ke China atau Hong Kong untuk terus waspada, paska adanya penyebaran virus tersebut.
"Kami mengimbau WNI yg hendak ke China dan Hong Kong agar mengikuti perkembangan virus ini, menghindari tempat dan kota asal virus dan tidak kontak fisik dengan orang yang sedang dalam kondisi batuk, demam dan sesak panas," bunyi imbauan tersebut.
(esn)