Irak Tangkap Ulama Gendut ISIS yang Fatwakan Membom Makam Nabi Yunus
A
A
A
MOSUL - Tim SWAT Irak menangkap seorang ulama berbobot 135 kg dari kelompok ISIS dalam sebuah penggerebekan di Nineveh, Mosul, hari Kamis. Ulama gendut inilah yang mengeluarkan fatwa bagi militan kelompok tersebut agar membom makam Nabi Yunus dan situs-situs warisan budaya di Mosul.
Shifa Al-Nima dianggap sebagai salah satu tangkapan terbesar tim SWAT Irak dalam beberapa bulan terakhir. Foto-foto yang dilansir media lokal menunjukkan bahwa pria berpengaruh di kelompok ISIS itu terlihat duduk tak berdaya karena obesitas.
Tim SWAT tak bisa membawanya secara langsung dan harus menggunakan mobil truk polisi untuk mengevakuasinya dan menjebloskannya ke penjara.
Shifaa Al-Nima merupakan mufti ISIS dan tokoh "pengadil" kedua di kelompok itu setelah Abu Ayoob.
Pasukan Baghdad terus memerangi ISIS bahkan di tengah-tengah protes publik dan konflik yang memanas antara Amerika Serikat dan Iran dengan Irak menjadi medan tempurnya. Koalisi internasional pimpinan AS telah menangguhkan operasi anti-ISIS awal bulan ini, tetapi baru-baru ini mencoba untuk memulainya kembali.
Menurut polisi Irak, mufti gendut itu adalah seorang pengkhotbah terkenal yang menyebarkan ekstremisme di masjid-masjid terhadap pasukan keamanan dan menghasut kekerasan atas nama ISIS.
"Dia dianggap sebagai salah satu pemimpin utama ISIS dan bertanggung jawab untuk pengeluaran fatwa yang menyebabkan pembunuhan para ulama," kata polisi Irak dalam sebuah pernyataan, Jumat (17/1/2020).
Al-Nima juga pernah mengeluarkan fatwa bagi anggota ISIS untuk membom makam Nabi Yunus di Mosul, sebuah situs budaya kuno. Dia ditangkap di lingkungan Mansur di Mosul barat, di tepi kanan sungai Tigris.
Warga lokal di Mosul memiliki ingatan mengerikan tentang sosok mufti ISIS ini. Menurut mereka, Al-Nima adalah pendukung kuat penghancuran situs-situs warisan budaya Mosul.
Aktivis Inggris, Maajid Nawaz, mengatakan Shifa Al-Nima juga dikenal sebagai mufti ISIS yang mendukung pemerkosaan dan pembunuhan massal. "Seorang pria yang mendukung perbudakan, pemerkosaan, pembersihan etnik, dan pembunuhan massal," katanya, seperti dikutip India Today.
Didirikan pada tahun 2013, kelompok teroris ISIS tetap menjadi ancaman global utama meskipun pemimpinnya, Abu Bakr al-Baghdadi, tewas meledakkan diri dalam operasi militer AS di Suriah tahun lalu.
Nawaz mengatakan foto pria obesitas yang kini ditahan oleh pasukan polisi Irak adalah "pukulan psikologis" bagi ISIS. "Hari ini adalah hari yang baik untuk pasukan dan hari yang buruk untuk kejahatan," katanya.
Shifa Al-Nima dianggap sebagai salah satu tangkapan terbesar tim SWAT Irak dalam beberapa bulan terakhir. Foto-foto yang dilansir media lokal menunjukkan bahwa pria berpengaruh di kelompok ISIS itu terlihat duduk tak berdaya karena obesitas.
Tim SWAT tak bisa membawanya secara langsung dan harus menggunakan mobil truk polisi untuk mengevakuasinya dan menjebloskannya ke penjara.
Shifaa Al-Nima merupakan mufti ISIS dan tokoh "pengadil" kedua di kelompok itu setelah Abu Ayoob.
Pasukan Baghdad terus memerangi ISIS bahkan di tengah-tengah protes publik dan konflik yang memanas antara Amerika Serikat dan Iran dengan Irak menjadi medan tempurnya. Koalisi internasional pimpinan AS telah menangguhkan operasi anti-ISIS awal bulan ini, tetapi baru-baru ini mencoba untuk memulainya kembali.
Menurut polisi Irak, mufti gendut itu adalah seorang pengkhotbah terkenal yang menyebarkan ekstremisme di masjid-masjid terhadap pasukan keamanan dan menghasut kekerasan atas nama ISIS.
"Dia dianggap sebagai salah satu pemimpin utama ISIS dan bertanggung jawab untuk pengeluaran fatwa yang menyebabkan pembunuhan para ulama," kata polisi Irak dalam sebuah pernyataan, Jumat (17/1/2020).
Al-Nima juga pernah mengeluarkan fatwa bagi anggota ISIS untuk membom makam Nabi Yunus di Mosul, sebuah situs budaya kuno. Dia ditangkap di lingkungan Mansur di Mosul barat, di tepi kanan sungai Tigris.
Warga lokal di Mosul memiliki ingatan mengerikan tentang sosok mufti ISIS ini. Menurut mereka, Al-Nima adalah pendukung kuat penghancuran situs-situs warisan budaya Mosul.
Aktivis Inggris, Maajid Nawaz, mengatakan Shifa Al-Nima juga dikenal sebagai mufti ISIS yang mendukung pemerkosaan dan pembunuhan massal. "Seorang pria yang mendukung perbudakan, pemerkosaan, pembersihan etnik, dan pembunuhan massal," katanya, seperti dikutip India Today.
Didirikan pada tahun 2013, kelompok teroris ISIS tetap menjadi ancaman global utama meskipun pemimpinnya, Abu Bakr al-Baghdadi, tewas meledakkan diri dalam operasi militer AS di Suriah tahun lalu.
Nawaz mengatakan foto pria obesitas yang kini ditahan oleh pasukan polisi Irak adalah "pukulan psikologis" bagi ISIS. "Hari ini adalah hari yang baik untuk pasukan dan hari yang buruk untuk kejahatan," katanya.
(mas)