Duterte Sesumbar Akan Makan Abu Gunung Api Taal yang Meletus

Jum'at, 17 Januari 2020 - 05:13 WIB
Duterte Sesumbar Akan...
Duterte Sesumbar Akan Makan Abu Gunung Api Taal yang Meletus
A A A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumpat pada gunung berapi Taal yang meletus hebat awal pekan ini. Dia sesumbar akan memakan abu vulkanik dan mengencingi gunung tersebut.

Pemerintah setempat mengatakan gunung berapi itu masih menunjukkan tanda-tanda berbahaya, yakni masih bisa erupsi meskipun aktivitasnya telah tenang.

Erupsi gunung berapi Taal telah memicu rentetan gempa bumi yang dikhawatirkan akan memicu tsunami. Erupsi telah menyebabkan retakan besar di jalur magma.

Presiden Duterte melontarkan umpatan kasar saat akan berkunjung ke Batangas, area terparah yang terkena dampak erupsi gunung berapi Taal. "Saya diperingatkan oleh dokter saya untuk berhati-hati, tetapi saya akan memakan abu itu dan saya bahkan akan buang air kecil di Taal, gunung berapi sialan itu," katanya, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (16/1/2020).

Gunung itu telah memuntahkan abu dalam jumlah besar yang telah menutupi properti dan pedesaan serta memaksa sekitar 120.000 orang mengungsi.

Tapi jeda erupsi dan gempa bumi telah mendorong banyak pengungsi untuk kembali ke zona bahaya untuk mengumpulkan barang-barang, memberi makan ternak dan hewan peliharaan serta memeriksa rumah. Mereka menentang upaya tentara dan polisi Filipina yang berusaha memblokir mereka memasuki zona bahaya.

Ilmuwan pemerintah setempat telah mendesak para pengungsi untuk menjauh karena gunung berapi masih bisa meletus setiap saat.

"Izinkan kami mengamati periode jeda untuk saat ini. Kami sedang mempelajari apa artinya itu," kata Maria Antonia Bornas, dari badan seismologi Filipina.

"Jeda panjang bisa jadi hanya istirahat dari aktivitas vulkanik. Bahayanya tetap ada," katanya lagi.

Pihak berwenang telah memperingatkan sejak hari Minggu bahwa gunung berapi, yang terletak di selatan Manila dan merupakan salah satu yang paling aktif di negara itu, dapat melepaskan letusan kuat dalam hitungan jam atau pun hari.

Pada hari Kamis kemarin, gunung itu masih menyemburkan gumpalan abu meski intensitasnya lebih kecil. Getaran yang diselingi gempa bumi terus terasa di kota-kota terdekat, yang akses masuknya telah diblokade oleh polisi.

Tanda bahaya lain adalah bahwa danau kawah dan sungai di dekatnya telah mengering. Letusan terakhir gunung berapi Taal terjadi pada tahun 1977, tetapi sejarah aktivitas vulkaniknya panjang.

Sejauh ini tidak ada korban jiwa atau pun korban cedera dalam jumlah besar yang dilaporkan akibat erupsi gunung berapi Taal.
(mas)
Berita Terkait
Mundur dari Dunia Politik,...
Mundur dari Dunia Politik, Duterte Calonkan Putrinya Jadi Capres
Larang Putrinya Nyapres,...
Larang Putrinya Nyapres, Duterte: Ini Bukan untuk Perempuan
Presiden Filipina Duterte...
Presiden Filipina Duterte Bersaing dengan Putrinya Perebutkan Kursi Wapres
PBB: Puluhan Ribu Tewas...
PBB: Puluhan Ribu Tewas dalam Perang Narkoba di Filipina
Sara Duterte Resmi Dilantik...
Sara Duterte Resmi Dilantik sebagai Wakil Presiden Filipina yang Baru
Putra Mendiang Diktator...
Putra Mendiang Diktator Marcos Maju dalam Pilpres Filipina
Berita Terkini
Hilang selama 43 Tahun,...
Hilang selama 43 Tahun, Jenazah Tentara Israel Ditemukan di Jantung Suriah
22 menit yang lalu
Gencatan Senjata India...
Gencatan Senjata India dan Pakistan Sangat Rapuh, Trump Tawarkan Bantuan
1 jam yang lalu
Benazir Bhutto Sunni...
Benazir Bhutto Sunni atau Syiah? Ini Jawabannya
2 jam yang lalu
Rayakan Kemenangan,...
Rayakan Kemenangan, Rakyat Pakistan Turun ke Jalan
3 jam yang lalu
Pakar Ini Ungkap Banyak...
Pakar Ini Ungkap Banyak Kejutan Pakistan yang Mengecoh Militer India
4 jam yang lalu
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
4 jam yang lalu
Infografis
Publik Arab Senang Israel...
Publik Arab Senang Israel Mengalami Kebakaran yang Hebat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved