Dari Militer Menuju Tampuk Kekuasaan
A
A
A
BANYAK tokoh dunia yang dilahirkan dari militer. Dengan berbekal ilmu dari militer, para tokoh ini memimpin negaranya. Banyak yang berhasil, ada juga yang menuai kritik. Berikut pemimpin yang dilahirkan dari dunia militer.
1. Soeharto (Presiden kedua Indonesia)
Karier militer Soeharto berawal saat menjadi prajurit KNIL (1942) atau tentara kerajaan Hindia Belanda. Saat Jepang menduduki Indonesia, Soeharto bergabung dengan PETA (Pembela Tanah Air). Saat Jepang menyerah, dia masuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Pascakemerdekaan, Soeharto memiliki peran penting dalam lingkup militer (TNI). Di antaranya sebagai Paglima Mandala membebaskan Irian Barat dan sekaligus penumpasan Gerakan 30 September (Gestapu) saat dirinya menjabat sebagai Pangkostrad. Maret 1967, Soeharto dikukuhkan sebagai presiden ke-2 RI menggantikan Soekarno.
2. Benito Mussolini (Pemimpin Fasis Italia)
Waktu Perang Dunia I (1914-1918) meletus, Benito Amilcar Andrea Mussolini (1881-1943) menampilkan diri sebagai seseorang yang cinta perang. Pada 1915 ia masuk militer dan ditugaskan di front Alpen, meskipun pangkatnya tak lebih dari sersan.
Setelah keluar dari militer dengan pangkat kopral, Mussolini melanjutkan hidup dengan berkarier di politik hingga mendirikan gerakan fasis. Tahun 1923, Mussolini sudah jadi orang paling berpengaruh di Italia.
3. Adolf Hitler (Pemimpin Nazi Jerman)
Ketika Perang Dunia I dimulai, Adolf Hitler bergabung dalam Resimen Bavaria Jerman. Dua kali Hitler terluka. Dia memulai kariernya sebagai prajurit biasa. Hitler ditempatkan di kompi infanteri dan menjadi kurir.
Ia kemudian dipromosikan menjadi kopral dan menerima Iron Cross. Selesai PD I, Hitler termasuk dalam golongan tentara-tentara yang kalah perang. Selepas perang, barulah Hitler merintis jalur baru di dunia politik dengan mendirikan partai Nazi hingga menghantarkannya menjadi kanselir Jerman.
4. Benjamin Netanyahu (Perdana Menteri Israel)
Pemimpin Israel yang kerap dipanggil Bibi ini merupakan anak kedua Benzion Netanyahu, seorang Profesor Sejarah di Universitas Cornell, Itacha, AS. Seperti anak Benzion lainnya, waktu muda Bibi adalah seorang letnan di pasukan khusus Israel, Sayaret Matkal. Namun, belum juga jadi Mayor apalagi Jenderal, Bibi keluar dan meniti karier menjadi politikus hingga menjadi Perdana Menteri.
5. Winston Churchill (Perdana Menteri Inggris)
Jauh sebelum menapaki karier di politik dan menjadi Perdana Menteri Inggris, Churchill pernah jadi letnan di Angkatan Darat Inggris dalam Perang Boer di Afrika Selatan.
6. Muammar Gaddafi (Presiden Libya)
Ketika memimpin tentara mengkudeta raja Idris di Libya, pangkat Muammar Gaddafi masih kapten. Pada 1961, Gaddafi masuk ke perguruan tinggi militer di kota Benghazi. Gaddafi muda yang mengagumi sosok pemimpin Mesir, Gamal Abdel Nasser ini juga pernah menjalani masa pelatihan militer selama empat bulan di Inggris. Setelah lulus, Gaddafi bergabung dengan militer dan karirnya cukup menanjak
7. Josip Broz Tito (Presiden Yugoslavia)
Di Balkan, ada sebuah kelompok Partisan, kelompok perlawanan kepada Jerman yang dipimpin seorang Kroasia bekas sersan Tentara Austro Hongaria bernama Josip Broz Tito. Waktu Perang Dunia I Tito pernah ditawan Rusia.
Ia kemudian akrab dengan orang Bolshevik dan jadilah dia komunis hingga menjadi Sekretaris Jenderal Partai komunis pada 1939. Ketika fasis Jerman datang, Tito memimpin perlawanan. Setelah Jerman kalah dan negara-negara Balkan bersatu dalam Yugoslavia, Tito pun menjadi pemimpinnya.
1. Soeharto (Presiden kedua Indonesia)
Karier militer Soeharto berawal saat menjadi prajurit KNIL (1942) atau tentara kerajaan Hindia Belanda. Saat Jepang menduduki Indonesia, Soeharto bergabung dengan PETA (Pembela Tanah Air). Saat Jepang menyerah, dia masuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Pascakemerdekaan, Soeharto memiliki peran penting dalam lingkup militer (TNI). Di antaranya sebagai Paglima Mandala membebaskan Irian Barat dan sekaligus penumpasan Gerakan 30 September (Gestapu) saat dirinya menjabat sebagai Pangkostrad. Maret 1967, Soeharto dikukuhkan sebagai presiden ke-2 RI menggantikan Soekarno.
2. Benito Mussolini (Pemimpin Fasis Italia)
Waktu Perang Dunia I (1914-1918) meletus, Benito Amilcar Andrea Mussolini (1881-1943) menampilkan diri sebagai seseorang yang cinta perang. Pada 1915 ia masuk militer dan ditugaskan di front Alpen, meskipun pangkatnya tak lebih dari sersan.
Setelah keluar dari militer dengan pangkat kopral, Mussolini melanjutkan hidup dengan berkarier di politik hingga mendirikan gerakan fasis. Tahun 1923, Mussolini sudah jadi orang paling berpengaruh di Italia.
3. Adolf Hitler (Pemimpin Nazi Jerman)
Ketika Perang Dunia I dimulai, Adolf Hitler bergabung dalam Resimen Bavaria Jerman. Dua kali Hitler terluka. Dia memulai kariernya sebagai prajurit biasa. Hitler ditempatkan di kompi infanteri dan menjadi kurir.
Ia kemudian dipromosikan menjadi kopral dan menerima Iron Cross. Selesai PD I, Hitler termasuk dalam golongan tentara-tentara yang kalah perang. Selepas perang, barulah Hitler merintis jalur baru di dunia politik dengan mendirikan partai Nazi hingga menghantarkannya menjadi kanselir Jerman.
4. Benjamin Netanyahu (Perdana Menteri Israel)
Pemimpin Israel yang kerap dipanggil Bibi ini merupakan anak kedua Benzion Netanyahu, seorang Profesor Sejarah di Universitas Cornell, Itacha, AS. Seperti anak Benzion lainnya, waktu muda Bibi adalah seorang letnan di pasukan khusus Israel, Sayaret Matkal. Namun, belum juga jadi Mayor apalagi Jenderal, Bibi keluar dan meniti karier menjadi politikus hingga menjadi Perdana Menteri.
5. Winston Churchill (Perdana Menteri Inggris)
Jauh sebelum menapaki karier di politik dan menjadi Perdana Menteri Inggris, Churchill pernah jadi letnan di Angkatan Darat Inggris dalam Perang Boer di Afrika Selatan.
6. Muammar Gaddafi (Presiden Libya)
Ketika memimpin tentara mengkudeta raja Idris di Libya, pangkat Muammar Gaddafi masih kapten. Pada 1961, Gaddafi masuk ke perguruan tinggi militer di kota Benghazi. Gaddafi muda yang mengagumi sosok pemimpin Mesir, Gamal Abdel Nasser ini juga pernah menjalani masa pelatihan militer selama empat bulan di Inggris. Setelah lulus, Gaddafi bergabung dengan militer dan karirnya cukup menanjak
7. Josip Broz Tito (Presiden Yugoslavia)
Di Balkan, ada sebuah kelompok Partisan, kelompok perlawanan kepada Jerman yang dipimpin seorang Kroasia bekas sersan Tentara Austro Hongaria bernama Josip Broz Tito. Waktu Perang Dunia I Tito pernah ditawan Rusia.
Ia kemudian akrab dengan orang Bolshevik dan jadilah dia komunis hingga menjadi Sekretaris Jenderal Partai komunis pada 1939. Ketika fasis Jerman datang, Tito memimpin perlawanan. Setelah Jerman kalah dan negara-negara Balkan bersatu dalam Yugoslavia, Tito pun menjadi pemimpinnya.
(poe)