Kunjungan Putin ke Indonesia Masih Abu-abu
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Wahid Supriyadi mengatakan, belum ada tanggal pasti mengenai kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Indonesia. Meski begitu, pembicaraan mengenai hal tersebut masih terus berlanjut.
"Belum ada jadwal fix, rencana itu ada, kita sedang menunggu. Kita sedang mempersiapkan, paling tidak sudah ada enam MoU kita siap tandatangani, beberapa diantaranya mengenai kemudahan visa, kemitraan strategis yang merupakan tingkat paling tinggi dalam hubungan, ada juga mengenai ekstradisi," tutur Wahid.
"Tapi, ada sekitar delapan yang kita kerjakan, yang kita kejar," sambungnya saat ditemui di kantor Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Ketika ditanya apakah Putin akan melakukan kunjungan tahun ini atau tahun depan, Wahid berharap kunjungan itu akan terjadi tahun ini.
"Kunjungan tahun ini. Awal-awal kita bicara sebelum paruh pertama tahun ini. Kita masih belum dapat tanggalnya," tegasnya.
Dikesempatan yang sama, Wahid disinggung mengenai kemungkinan perluasan penerbangan langsung dari Moskow ke Indonesia. Sekedar informasi, sejauh ini, baru ada penerbangan langsung dari Moskow menuju Desnpasar.
Terkait hal itu Wahid mengatakan sempat ada pembahasan mengenai penerbangan langsung Moskow ke Jakarta yang akan dilakukan oleh Garuda Indonesia. Namun, karena Garuda Indonesia tersandung masalah, rencana itu urung dilaksanakan.
"Sesuai permintaan yah, karena 90 persen turis Rusia itu ke Bali. Jadi, sebenarnya saya sedang mendorong Garuda, sudah mau terbang sebenarnya, tapi ada masalah terakhir itu, jadi batal," ujarnya.
"Sebenarnya bisa diakalin Moskow-Denpasar-Jakarta. Oleh karena itu tema festival selalu Bali and Beyond, jadi kita juga ingin memperluas itu. Tapi, sudah mulai di Banyuwangi sudah 11 ribu turis Rusia ke sana, ke Manado juga. Tapi memang base-nya masih Bali, tapi mereka kalau tinggal itu lama," tukasnya.
"Belum ada jadwal fix, rencana itu ada, kita sedang menunggu. Kita sedang mempersiapkan, paling tidak sudah ada enam MoU kita siap tandatangani, beberapa diantaranya mengenai kemudahan visa, kemitraan strategis yang merupakan tingkat paling tinggi dalam hubungan, ada juga mengenai ekstradisi," tutur Wahid.
"Tapi, ada sekitar delapan yang kita kerjakan, yang kita kejar," sambungnya saat ditemui di kantor Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Ketika ditanya apakah Putin akan melakukan kunjungan tahun ini atau tahun depan, Wahid berharap kunjungan itu akan terjadi tahun ini.
"Kunjungan tahun ini. Awal-awal kita bicara sebelum paruh pertama tahun ini. Kita masih belum dapat tanggalnya," tegasnya.
Dikesempatan yang sama, Wahid disinggung mengenai kemungkinan perluasan penerbangan langsung dari Moskow ke Indonesia. Sekedar informasi, sejauh ini, baru ada penerbangan langsung dari Moskow menuju Desnpasar.
Terkait hal itu Wahid mengatakan sempat ada pembahasan mengenai penerbangan langsung Moskow ke Jakarta yang akan dilakukan oleh Garuda Indonesia. Namun, karena Garuda Indonesia tersandung masalah, rencana itu urung dilaksanakan.
"Sesuai permintaan yah, karena 90 persen turis Rusia itu ke Bali. Jadi, sebenarnya saya sedang mendorong Garuda, sudah mau terbang sebenarnya, tapi ada masalah terakhir itu, jadi batal," ujarnya.
"Sebenarnya bisa diakalin Moskow-Denpasar-Jakarta. Oleh karena itu tema festival selalu Bali and Beyond, jadi kita juga ingin memperluas itu. Tapi, sudah mulai di Banyuwangi sudah 11 ribu turis Rusia ke sana, ke Manado juga. Tapi memang base-nya masih Bali, tapi mereka kalau tinggal itu lama," tukasnya.
(ian)