Dukung Protes, 'Spiderman Prancis' Panjat Gedung Tinggi di Paris
A
A
A
PARIS - Alain Robert yang dijuluki "Spiderman Prancis" mulai memanjat gedung Tour Total setinggi 48 lantai di distrik bisnis La Defense, Paris, untuk menunjukkan dukungan pada para buruh yang mogok kerja menentang reformasi pensiun.
Pendaki bebas berusia 57 tahun itu pernah mendaki lebih dari 100 gedung tinggi di dunia, termasuk Golden Gate Bridge di San Francisco dan gedung tertinggi di dunia, Burj al Khalifa di Dubai.
Robert sering memanjat gedung tanpa izin dan telah berulang kali ditahan dalam berbagai aksinya.
Dia memanjat gedung tanpa tali pelindung dan hanya menggunakan tangan, sepasang sepatu panjat dan sekantung tepung kapur untuk membersihkan keringat di tangan.
Selama lebih dari sebulan terakhir, Prancis mengalami mogok kerja untuk menentang upaya pemerintahan Presiden Emmanuel Macron merampingkan sistem pensiun di negara itu.
Pemerintah menganggap sistem pensiun saat ini membebani anggaran negara sehingga harus dirampingkan untuk penghematan.
Namun langkah ini ditolak hampir semua serikat buruh yang sangat berpengaruh di negara itu. Serikat buruh pun menggelar mogok kerja di berbagai sektor untuk menekan pemerintah.
Meski demikian, pemerintah Prancis tetap bersikeras untuk menerapkan kebijakan reformasi pensiun dan tak takut dengan ancaman serikat buruh. Hingga saat ini belum ada titik temu antara pemerintah dan serikat buruh.
Pendaki bebas berusia 57 tahun itu pernah mendaki lebih dari 100 gedung tinggi di dunia, termasuk Golden Gate Bridge di San Francisco dan gedung tertinggi di dunia, Burj al Khalifa di Dubai.
Robert sering memanjat gedung tanpa izin dan telah berulang kali ditahan dalam berbagai aksinya.
Dia memanjat gedung tanpa tali pelindung dan hanya menggunakan tangan, sepasang sepatu panjat dan sekantung tepung kapur untuk membersihkan keringat di tangan.
Selama lebih dari sebulan terakhir, Prancis mengalami mogok kerja untuk menentang upaya pemerintahan Presiden Emmanuel Macron merampingkan sistem pensiun di negara itu.
Pemerintah menganggap sistem pensiun saat ini membebani anggaran negara sehingga harus dirampingkan untuk penghematan.
Namun langkah ini ditolak hampir semua serikat buruh yang sangat berpengaruh di negara itu. Serikat buruh pun menggelar mogok kerja di berbagai sektor untuk menekan pemerintah.
Meski demikian, pemerintah Prancis tetap bersikeras untuk menerapkan kebijakan reformasi pensiun dan tak takut dengan ancaman serikat buruh. Hingga saat ini belum ada titik temu antara pemerintah dan serikat buruh.
(sfn)