Gunung Api Taal Meletus Hebat, Filipina Takut Tsunami
A
A
A
MANILA - Publik Filipina dilanda ketakutan akan terjadinya tsunami setelah Gunung Api Taal meletus hebat, kemarin. Ketakutan muncul setelah lebih dari 40 gempa bumi terjadi sesaat setelah erupsi.
Gunung api yang meletus itu berada 40 mil selatan ibu kota Filipina, Manila. Gumpalan abu raksasa telah dimuntahkan gunung Taal.
Lebih dari 8.000 orang telah dievakuasi dan bandara utama telah ditutup. Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina telah memperingatkan bahwa mereka yang tinggal di dekat gunung kemungkinan akan melihat bahaya tsunami.
Otoritas bandara Filipina pada hari Minggu menangguhkan penerbangan di bandara internasional Manila setelah gunung berapi di Provinsi Batangas di dekatnya memuntahkan gumpalan abu raksasa.
Sejauh ini, gunung berapi Taal telah memuntahkan gumpalan abu setinggi 1 km (0,6 mil) disertai dengan suara gemuruh dan getaran. Aktivitas vulkanik menunjukkan peningkatan gejala yang dapat menyebabkan erupsi berbahaya dalam beberapa minggu ke depan.
"Operasi penerbangan di Bandara Internasional Ninoy Aquino untuk sementara ditangguhkan karena abu vulkanik dari letusan Gunung Api Taal," kata Otoritas Bandara Internasional Manila di Twitter, Senin (13/1/2020).
Penumpang telah disarankan untuk berkoordinasi dengan maskapai penerbangan masing-masing untuk perincian tentang jadwal penerbangan. Gunung berapi dan area sekitarnya adalah lokasi liburan akhir pekan yang populer di Filipina.
Gumpalan abu yang telah melayang memaksa pembatalan 172 penerbangan masuk dan keluar dari bandara internasional pada hari Minggu. General Manager Ed Monreal mengatakan penerbangan juga akan ditangguhkan pada hari Senin karena ada abu di landasan.
Kantor Presiden Rodrigo Duterte memerintahkan penangguhan pekerjaan pemerintah di ibu kota dan semua aktivitas sekolah di Manila dan daerah lain terkena dampak abu. Perusahaan swasta juga diimbau menangguhkan aktivitasnya.
Di Manila, antrean panjang terbentuk di toko-toko yang menjual masker wajah ketika para pejabat kesehatan memperingatkan kemungkinan munculnya penyakit pernapasan yang mengancam masyarakat. Para pejabat juga mendesak masyarakat untuk tetap tinggal di dalam ruangan dan menggunakan masker anti-debu ketika pergi keluar.
"Ketika saya pergi ke mobil saya untuk membawa barang belanjaan, saya melihat itu tertutup abu. Jadi saya buru-buru kembali ke dalam untuk membeli masker dari toko obat tetapi itu sudah habis," kata Angel Bautista, 41, seorang warga kota Paranaque, selatan Manila, seperti dikutip Mirror.
Gumpalan abu dari Gunung Api Taal terlihat jelas dari kota Tagaytay, tempat pengamatan yang sering dikunjungi untuk gunung berapi.
"Kami sedang makan siang ketika kami mendengar gemuruh. Kami melihat gunung berapi meletus. Hujan dan beberapa kerikil jatuh ke tanah," kata Jon Patrick Yen, seorang pelanggan restoran di Tagaytay. "Saya tidak berharap melihat tontonan seperti itu. Kami hanya pergi untuk makan," ujarnya.
Gunung api yang meletus itu berada 40 mil selatan ibu kota Filipina, Manila. Gumpalan abu raksasa telah dimuntahkan gunung Taal.
Lebih dari 8.000 orang telah dievakuasi dan bandara utama telah ditutup. Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina telah memperingatkan bahwa mereka yang tinggal di dekat gunung kemungkinan akan melihat bahaya tsunami.
Otoritas bandara Filipina pada hari Minggu menangguhkan penerbangan di bandara internasional Manila setelah gunung berapi di Provinsi Batangas di dekatnya memuntahkan gumpalan abu raksasa.
Sejauh ini, gunung berapi Taal telah memuntahkan gumpalan abu setinggi 1 km (0,6 mil) disertai dengan suara gemuruh dan getaran. Aktivitas vulkanik menunjukkan peningkatan gejala yang dapat menyebabkan erupsi berbahaya dalam beberapa minggu ke depan.
"Operasi penerbangan di Bandara Internasional Ninoy Aquino untuk sementara ditangguhkan karena abu vulkanik dari letusan Gunung Api Taal," kata Otoritas Bandara Internasional Manila di Twitter, Senin (13/1/2020).
Penumpang telah disarankan untuk berkoordinasi dengan maskapai penerbangan masing-masing untuk perincian tentang jadwal penerbangan. Gunung berapi dan area sekitarnya adalah lokasi liburan akhir pekan yang populer di Filipina.
Gumpalan abu yang telah melayang memaksa pembatalan 172 penerbangan masuk dan keluar dari bandara internasional pada hari Minggu. General Manager Ed Monreal mengatakan penerbangan juga akan ditangguhkan pada hari Senin karena ada abu di landasan.
Kantor Presiden Rodrigo Duterte memerintahkan penangguhan pekerjaan pemerintah di ibu kota dan semua aktivitas sekolah di Manila dan daerah lain terkena dampak abu. Perusahaan swasta juga diimbau menangguhkan aktivitasnya.
Di Manila, antrean panjang terbentuk di toko-toko yang menjual masker wajah ketika para pejabat kesehatan memperingatkan kemungkinan munculnya penyakit pernapasan yang mengancam masyarakat. Para pejabat juga mendesak masyarakat untuk tetap tinggal di dalam ruangan dan menggunakan masker anti-debu ketika pergi keluar.
"Ketika saya pergi ke mobil saya untuk membawa barang belanjaan, saya melihat itu tertutup abu. Jadi saya buru-buru kembali ke dalam untuk membeli masker dari toko obat tetapi itu sudah habis," kata Angel Bautista, 41, seorang warga kota Paranaque, selatan Manila, seperti dikutip Mirror.
Gumpalan abu dari Gunung Api Taal terlihat jelas dari kota Tagaytay, tempat pengamatan yang sering dikunjungi untuk gunung berapi.
"Kami sedang makan siang ketika kami mendengar gemuruh. Kami melihat gunung berapi meletus. Hujan dan beberapa kerikil jatuh ke tanah," kata Jon Patrick Yen, seorang pelanggan restoran di Tagaytay. "Saya tidak berharap melihat tontonan seperti itu. Kami hanya pergi untuk makan," ujarnya.
(mas)