Diguncang Gempa Terkuat dalam 102 Tahun, Puerto Rico Umumkan Keadaan Darurat
A
A
A
SAN JUAN - Gubernur Puerto Rico Wanda Vazquez menyatakan keadaan darurat setelah serangkaian gempa bumi menewaskan setidaknya satu orang. Gempa juga menghancurkan bangunan dan merobohkan tiang listrik di hampir seluruh pulau yang berpenduduk lebih dari 3 juta itu.
Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter itu adalah yang paling kuat menghantam pulau di Karibia dalam 102 tahun terakhir.
Dalam konferensi pers, Vazquez mengatakan dengan dua pembangkit listrik besar ditutup, saluran air minum terputus untuk setidaknya 300 ribu pelanggan.
Ia mengatakan aliran listrik harus dipulihkan ke sebagian besar pulau itu dalam waktu 24 hingga 48 jam. Sekolah-sekolah di Puerto Riko akan tetap ditutup dan karyawan publik, selain petugas kesehatan dan polisi, akan tinggal di rumah pada hari Rabu sementara pemeriksaan dilakukan atas keamanan struktural bangunan.
"Ada orang yang kehilangan nyawa, ada orang yang kehilangan semua harta benda mereka," katanya kepada wartawan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang tingkat kerusakan dan korban cedera seperti dilansir dari Reuters, Rabu (8/1/2020).
Otoritas listrik Puerto Riko mengatakan pihaknya berharap dapat kembali memberikan pelayanan pada malam hari di daerah metropolitan Ibu Kota, San Juan, yang merupakan rumah bagi sekitar 2,3 juta orang.
Para pejabat setempat mengatakan setidaknya 346 orang kehilangan tempat tinggal, setelah rumah-rumah diratakan, sebagian besar di selatan pulau itu. Banyak bangunan yang rusak teronggok di sebelah tumpukan puing.
Seorang warga bernama Luis Borri (31) mengatakan air kemasan, baterai, dan lampu senter hampir habis di supermarket San Juan dan es sangat langka karena penduduk berusaha menjaga makanan agar tidak membusuk.
"Air hampir habis, orang-orang meraih langsung 10 kotak," kata Borri, yang mengisi ulang ponselnya di bandara internasional San Juan tempat dia bekerja dan di mana generator cadangan memungkinkan layanan berjalan normal.
Deklarasi keadaan darurat Puerto Riko akan memfasilitasi bantuan keuangan federal.
Badan Manajemen Darurat Federal, atau FEMA, mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi wewenang kepada badan tersebut untuk mengoordinasikan semua upaya bantuan bencana.
Menurut Survei Geologi AS Puerto Rico telah diguncang oleh ratusan gempa sejak 28 Desember, termasuk 10 berkekuatan 4 skala Richter atau lebih.
Gempa kuat jarang terjadi di Puerto Riko. Menurut kantor seismologi pulau itu gempa berkekuatan 7,3 SR yang terjadi pada tahun 1918 memicu tsunami dan menewaskan 116 orang.
"Semua orang takut, ini adalah pertama kalinya hal seperti ini terjadi," kata warga San Juan Patricia Alonso (48) yang bersama putranya berusia 13 tahun sedang menuju ke gedung apartemen ibunya, yang memiliki listrik dari generator darurat.
Badai Irma dan Maria pada 2017 menewaskan sekitar 3.000 orang dan menghancurkan sejumlah besar infrastruktur. Puerto Rico juga bekerja keras untuk melewati proses kebangkrutan untuk merestrukturisasi hutang dan kewajiban pensiun yang jumlahnya sekitar USD120 miliar.
“Kami adalah orang yang ulet. Kami telah merespons banyak situasi sulit. Sekarang ini telah ditanyakan kepada kami sekali lagi,” kata Vazquez, yang menjabat pada Agustus setelah Ricardo Rossello mengundurkan diri atas skandal yang melibatkan pesan obrolan ofensif dan korupsi pemerintah.
Vazquez mengungkapkan salah satu gempa pada Selasa waktu setempat memicu pemadaman listrik secara otomatis di seluruh pulau itu sebagai langkah pengamanan dan kemudian, gempa yang lebih kuat merusak pembangkit listrik di bagian selatan pulau itu.
Seorang lelaki berusia 73 tahun meninggal setelah sebuah tembok menimpa dirinya, dan seorang pekerja pembangkit listrik dirawat di rumah sakit setelah terkena puing-puing.
Gempa berkekuatan 6,4 Selasa waktu setempat terjadi pada kedalaman 10 km pada pukul 04:24 dini hari di dekat Ponce di pantai selatan pulau itu, kata Survei Geologi AS.
Saksi di media sosial menggambarkan guncangan "sangat kuat" dan bertahan hingga 30 detik. Diikuti oleh sejumlah gempa susulan yang besar dan kuat, termasuk dua gempa berkekuatan 5,6 SR.
Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter itu adalah yang paling kuat menghantam pulau di Karibia dalam 102 tahun terakhir.
Dalam konferensi pers, Vazquez mengatakan dengan dua pembangkit listrik besar ditutup, saluran air minum terputus untuk setidaknya 300 ribu pelanggan.
Ia mengatakan aliran listrik harus dipulihkan ke sebagian besar pulau itu dalam waktu 24 hingga 48 jam. Sekolah-sekolah di Puerto Riko akan tetap ditutup dan karyawan publik, selain petugas kesehatan dan polisi, akan tinggal di rumah pada hari Rabu sementara pemeriksaan dilakukan atas keamanan struktural bangunan.
"Ada orang yang kehilangan nyawa, ada orang yang kehilangan semua harta benda mereka," katanya kepada wartawan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang tingkat kerusakan dan korban cedera seperti dilansir dari Reuters, Rabu (8/1/2020).
Otoritas listrik Puerto Riko mengatakan pihaknya berharap dapat kembali memberikan pelayanan pada malam hari di daerah metropolitan Ibu Kota, San Juan, yang merupakan rumah bagi sekitar 2,3 juta orang.
Para pejabat setempat mengatakan setidaknya 346 orang kehilangan tempat tinggal, setelah rumah-rumah diratakan, sebagian besar di selatan pulau itu. Banyak bangunan yang rusak teronggok di sebelah tumpukan puing.
Seorang warga bernama Luis Borri (31) mengatakan air kemasan, baterai, dan lampu senter hampir habis di supermarket San Juan dan es sangat langka karena penduduk berusaha menjaga makanan agar tidak membusuk.
"Air hampir habis, orang-orang meraih langsung 10 kotak," kata Borri, yang mengisi ulang ponselnya di bandara internasional San Juan tempat dia bekerja dan di mana generator cadangan memungkinkan layanan berjalan normal.
Deklarasi keadaan darurat Puerto Riko akan memfasilitasi bantuan keuangan federal.
Badan Manajemen Darurat Federal, atau FEMA, mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi wewenang kepada badan tersebut untuk mengoordinasikan semua upaya bantuan bencana.
Menurut Survei Geologi AS Puerto Rico telah diguncang oleh ratusan gempa sejak 28 Desember, termasuk 10 berkekuatan 4 skala Richter atau lebih.
Gempa kuat jarang terjadi di Puerto Riko. Menurut kantor seismologi pulau itu gempa berkekuatan 7,3 SR yang terjadi pada tahun 1918 memicu tsunami dan menewaskan 116 orang.
"Semua orang takut, ini adalah pertama kalinya hal seperti ini terjadi," kata warga San Juan Patricia Alonso (48) yang bersama putranya berusia 13 tahun sedang menuju ke gedung apartemen ibunya, yang memiliki listrik dari generator darurat.
Badai Irma dan Maria pada 2017 menewaskan sekitar 3.000 orang dan menghancurkan sejumlah besar infrastruktur. Puerto Rico juga bekerja keras untuk melewati proses kebangkrutan untuk merestrukturisasi hutang dan kewajiban pensiun yang jumlahnya sekitar USD120 miliar.
“Kami adalah orang yang ulet. Kami telah merespons banyak situasi sulit. Sekarang ini telah ditanyakan kepada kami sekali lagi,” kata Vazquez, yang menjabat pada Agustus setelah Ricardo Rossello mengundurkan diri atas skandal yang melibatkan pesan obrolan ofensif dan korupsi pemerintah.
Vazquez mengungkapkan salah satu gempa pada Selasa waktu setempat memicu pemadaman listrik secara otomatis di seluruh pulau itu sebagai langkah pengamanan dan kemudian, gempa yang lebih kuat merusak pembangkit listrik di bagian selatan pulau itu.
Seorang lelaki berusia 73 tahun meninggal setelah sebuah tembok menimpa dirinya, dan seorang pekerja pembangkit listrik dirawat di rumah sakit setelah terkena puing-puing.
Gempa berkekuatan 6,4 Selasa waktu setempat terjadi pada kedalaman 10 km pada pukul 04:24 dini hari di dekat Ponce di pantai selatan pulau itu, kata Survei Geologi AS.
Saksi di media sosial menggambarkan guncangan "sangat kuat" dan bertahan hingga 30 detik. Diikuti oleh sejumlah gempa susulan yang besar dan kuat, termasuk dua gempa berkekuatan 5,6 SR.
(ian)