Klinik Rusia Rawat Tentara Bayaran yang Terluka dalam Perang

Rabu, 08 Januari 2020 - 12:01 WIB
Klinik Rusia Rawat Tentara...
Klinik Rusia Rawat Tentara Bayaran yang Terluka dalam Perang
A A A
ST PETERSBURG - Klinik di St Petersburg yang dikelola dan dimiliki sebagian oleh seseorang yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin menyediakan perawatan medis untuk para tentara bayaran yang terluka di luar negeri.

Keberadaan klinik itu berdasar tiga orang yang tahu para kontraktor militer itu telah dirawat, seorang pegawai klinik, seorang jurnalis yang melihat data perusahaan.

Adanya perawatan medis untuk para kontraktor militer swasta yang terluka dalam pertempuran di luar negeri, termasuk Libya dan Suriah itu menunjukkan para tentara bayaran mendapat dukungan tidak langsung dari elit Rusia meski Kremlin menyangkal mereka berperang di luar negeri atas nama negara.

Sesuai hukum Rusia, semua organisasi medis berkewajiban melaporkan ke polisi para korban terluka akibat perang untuk investigasi dan ilegal bagi warga Rusia terlibat konflik bersenjata sebagai tentara bayaran.

"Klinik itu dimiliki perusahaan asuransi besar AO Sogaz yang beberapa pejabat senior dan pemiliknya adalah kerabat Putin dan tokoh lainnya terkait dengan presiden," sesuai basis data SPARK yang mengelola data dari register bisnis.

Direktur Jenderal klinik itu, Vladislav Baranov juga memiliki hubungan bisnis dengan putri sulung Putin, Maria. Reuters tak memiliki bukti keterlibatan Maria dalam merawat para kontraktor militer itu.

Saat dihubungi melalui telepon, Baranov menjelaskan, "Lupakan tentang klinik kami, itu saran saya untuk Anda."

Dalam respon terhadap pertanyaan tertulis, dia menyatakan, "Saya tidak ingin berkomunikasi dengan Anda."

"Kami tidak memiliki informasi tentang ini seluruhnya," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Reuters.

Kementerian Pertahanan Rusia, AO Sogaz dan Maria tidak merespon permintaan untuk komentar dalam isu itu.

Sejumlah kontraktor militer swasta Rusia secara rahasia berperang untuk mendukung pasukan Rusia di Suriah dan Ukraina, seperti yang dilaporkan Reuters dan media lain sebelumnya.

Para kontraktor itu direktur oleh kelompok militer swasta yang disebut Wagner Group yang para anggotanya sebagian besar mantan personil pemerintah.

"Para tentara bayaran Wagner juga dikerahkan ke Libya untuk mendukung komandan Khalifa Haftar," papar dua mantan kontraktor militer Wagner.

Pemerintah Rusia menyangkal menggunakan tentara bayaran dan menyatakan mereka yang berperang di Ukraina dan Suriah adalah para relawan.Putin menyatakan kontraktor militer swasta Rusia ada di Suriah tapi mereka menyediakan layanan keamanan dan mereka tidak terkait dengan negara Rusia atau tentaranya dan mereka memiliki hak untuk bekerja di negara mana pun selama mereka tidak melanggar hukum Rusia dengan terlibat dalam perang.
Putin saat ditanya tentang keberadaan tentara bayaran Rusia di Libya mengatakan, "Anda percaya apa yang dilaporkan media Barat? Apakah Anda percaya semuanya?"

Pendiri Wagner Group, Dmitry Utkin tak dapat dimintai komentar tentang hal itu.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0808 seconds (0.1#10.140)