Muslim dan Kristen Australia Berkumpul, Berdoa Minta Hujan

Senin, 06 Januari 2020 - 13:19 WIB
Muslim dan Kristen Australia...
Muslim dan Kristen Australia Berkumpul, Berdoa Minta Hujan
A A A
ADELAIDE - Para warga Muslim dan Kristen di Australia berkumpul di sebuah taman dan berdoa untuk meminta agar hujan turun. Ritual doa dua komunitas agama ini digelar di Bonython Park, Adelaide, setelah negara itu dilanda kebakaran hutan selama berbulan-bulan.

Lebih dari 50 orang, termasuk perempuan dan anak-anak berkumpul. Mereka berdoa sesuai keyakinan masing-masing. Selain berdoa meminta turun hujan, mereka juga mendoakan para petani, korban kebakaran, dan satwa-satwa yang sedang berjuang untuk hidup.

"Hari ini saya bergabung dengan saudara-saudara Muslim saya di Adelaide dalam doa untuk hujan," kata Imam Patrick McInerney dari Pusat Hubungan Kristen dan Muslim, seperti dikutip Daily Mail, Minggu (5/1/2020).

"Teman saya, Profesor Mohamad Abdalla, memberikan khotbah yang menekankan pertobatan dan pasrah pada Tuhan yang Maha Pemurah," ujarnya.

Doa dua komunitas agama ini digelar sehari setelah pilot berusia 78 tahun, Dick Lang, dan putranya yang berusia 43 tahun, Clayton, tewas dalam kebakaran hutan di Kangaroo Island, di lepas pantai Australia Selatan setelah mencoba memadamkan kebakaran.

"Kami sangat terpukul telah kehilangan dua anggota keluarga kami yang tercinta, Dick Lang dan putra bungsunya Clayton Lang, dalam keadaan yang begitu mengerikan," ujarnya.

Menyebut kematian itu "berita tragis", Menteri Utama Australia Selatan Steven Marshall mengatakan, "Hati kami ditujukan kepada keluarga orang-orang yang telah terkena dampak. Itu benar-benar mengulangi pesan yang sangat penting bahwa orang mendengarkan peringatan itu. Ini sangat berbahaya situasi di Kangaroo Island."

Kebakaran hutan semakin parah sejak Jumat pekan lalu karena cuaca panas dan angin. Peringatan darurat diumumkan di seluruh pulau, di mana hanya kota Kingscote dan Penneshaw di pantai timur yang dianggap sebagai tempat yang aman.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1059 seconds (0.1#10.140)