Oman Desak Iran-AS Duduk Bersama untuk Redam Ketegangan
A
A
A
MUSCAT - Oman menyerukan Amerika Serikat (AS) dan Iran untuk menyelesaikan konflik melalui dialog dan solusi diplomatik. Hubungan AS dan Iran semakin memburuk dan di ambang perang, setelah Washington membunuh komandan Pasukan Quds Korps IRGC, Qassem Soleimani.
"Kami erat mengikuti perkembangan eskalasi yang tidak menguntungkan antara AS dan Iran dan menyerukan kedua belah pihak untuk menggunakan dialog dan mencari cara diplomatik untuk menyelesaikan konflik di wilayah tersebut," ucapnya, dalam pernyataan yang dirilis di Kantor Berita Oman.
"Oman juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk meningkatkan upaya mencapai keamanan dan stabilitas di kawasan itu," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (5/1/2020).
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman al-Thani mengatakan, pihaknya tidak menyangka AS akan melakukan operasi untuk menghabisi Soleimani. Hal itu disampaikan Mohammed saat melakukan pertemuan dengan Presiden Iran, Hassan Rouhani.
Dalam pertemuan tersebut, Mohammed awalnya mengucapkan belasungkwa kepada pemerintah dan masyrakat Iran atas tewasnya pemimpin pasukan elit Iran tersebut. Dia lalu mengatakan, Doha tidak pernah menyangka AS akan melakukan itu, karena hal semacam ini tidak pernah terjadi sebelumnya.
"Qatar memahami rasa sakit dan kesedihan mendalam yang dialami rakyat dan pemerintah Iran dalam situasi saat ini dan kami menyampaikan belasungkawa kami kepada rakyat Iran," ucapnya.
“Kami sama sekali tidak mengharapkan hal seperti itu terjadi, atau bahwa keputusan seperti itu akan pernah diambil. Tindakan seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya, dan kami sangat sedih dan prihatin tentang hal ini," imbuhnya.
"Kami erat mengikuti perkembangan eskalasi yang tidak menguntungkan antara AS dan Iran dan menyerukan kedua belah pihak untuk menggunakan dialog dan mencari cara diplomatik untuk menyelesaikan konflik di wilayah tersebut," ucapnya, dalam pernyataan yang dirilis di Kantor Berita Oman.
"Oman juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk meningkatkan upaya mencapai keamanan dan stabilitas di kawasan itu," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (5/1/2020).
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman al-Thani mengatakan, pihaknya tidak menyangka AS akan melakukan operasi untuk menghabisi Soleimani. Hal itu disampaikan Mohammed saat melakukan pertemuan dengan Presiden Iran, Hassan Rouhani.
Dalam pertemuan tersebut, Mohammed awalnya mengucapkan belasungkwa kepada pemerintah dan masyrakat Iran atas tewasnya pemimpin pasukan elit Iran tersebut. Dia lalu mengatakan, Doha tidak pernah menyangka AS akan melakukan itu, karena hal semacam ini tidak pernah terjadi sebelumnya.
"Qatar memahami rasa sakit dan kesedihan mendalam yang dialami rakyat dan pemerintah Iran dalam situasi saat ini dan kami menyampaikan belasungkawa kami kepada rakyat Iran," ucapnya.
“Kami sama sekali tidak mengharapkan hal seperti itu terjadi, atau bahwa keputusan seperti itu akan pernah diambil. Tindakan seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya, dan kami sangat sedih dan prihatin tentang hal ini," imbuhnya.
(esn)