Pompeo: Serangan Kedubes AS di Baghdad Dirancang Teroris
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mengatakan, serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Irak diorganisir oleh para teroris. Dia juga menyebutkan orang-orang yang dikalim berada di belakang serangan itu.
"Serangan ini dirancang oleh teroris, Abu Mahdi al-Muhandis dan Qays al-Khazali dan bersekongkol dengan proxy Iran, Hadi al-Amari dan Faleh al-Fayyadh," kata Pompeo melalui akun Twitternya.
Dalam unggahanya, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (1/1/2020), Pompeo juga menempatkan foto-foto yang menunjukkan keempat pria tersebut.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Iran membantah klaim AS bahwa Teheran berada di balik serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Irak. Teheran menyebut, aksi di Kedutaan Besar AS adalah murni bentuk kemarahan warga Irak terhadap Washington.
"Amerika memiliki keberanian mengejutkan yang menghubungkan Iran dengan protes rakyat Irak terhadap (Washington) atas pembunuhan paling keji terhadap 25 warga Irak," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi.
Sementara itu, AS memutuskan untuk mengirim ratusan personel tentara tambahan ke Irak, sebagai respon atas serangan tersebut.
Menteri Pertahanan AS, Mark Esper mengatakan bahwa sekitar 750 tentara dari unit tanggap cepat Divisi Lintas Udara ke-82 siap untuk dikerahkan dalam beberapa hari ke depan ke wilayah itu.
"Serangan ini dirancang oleh teroris, Abu Mahdi al-Muhandis dan Qays al-Khazali dan bersekongkol dengan proxy Iran, Hadi al-Amari dan Faleh al-Fayyadh," kata Pompeo melalui akun Twitternya.
Dalam unggahanya, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (1/1/2020), Pompeo juga menempatkan foto-foto yang menunjukkan keempat pria tersebut.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Iran membantah klaim AS bahwa Teheran berada di balik serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Irak. Teheran menyebut, aksi di Kedutaan Besar AS adalah murni bentuk kemarahan warga Irak terhadap Washington.
"Amerika memiliki keberanian mengejutkan yang menghubungkan Iran dengan protes rakyat Irak terhadap (Washington) atas pembunuhan paling keji terhadap 25 warga Irak," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi.
Sementara itu, AS memutuskan untuk mengirim ratusan personel tentara tambahan ke Irak, sebagai respon atas serangan tersebut.
Menteri Pertahanan AS, Mark Esper mengatakan bahwa sekitar 750 tentara dari unit tanggap cepat Divisi Lintas Udara ke-82 siap untuk dikerahkan dalam beberapa hari ke depan ke wilayah itu.
(esn)