Anggaran Belanja Pertahanan AS Terboros di Dunia pada 2019
A
A
A
WASHINGTON - Meski tidak ada yang menginginkan perang, setiap negara di dunia tetap berlomba-lomba untuk memperkuat pertahanan mereka. Jutaan hingga miliaran dolar Amerika Serikat (AS) dihabiskan negara-negara di dunia untuk memperkuat pertahanan mereka.
Berdasarkan data globalfirepower, AS menjadi negara paling boros dalam urusan belanja pertahanan pada tahun 2019. Washington menghabiskan setidaknya USD 716 miliar dalam belanja pertahanan mereka pada tahun ini.
Di posisi kedua adalah China, dengan total belanja USD 224 miliar dan kemudian disusul Arab Saudi dengan USD 70 miliar. Indonesia berada di posisi ke 31 dengan total belanja USD 6,9 miliar, di bawah Singapura dengan total belanja pertahanan hampir 10 miliar dolar pada tahun ini.
Namun, menurut globalfirepower, angka ini hanyalah perkiraaan semata. Alasannya, setiap negara tidak terlalu terbuka mengenai peralatan militer atau senjata apa yang mereka beli atau kembangkan sepanjang tahun.
Sementara itu, mengenai kemampuan darat, yang ditandai dengan seberapa banyak tank yang dimiliki sebuah negara, Rusia menempati puncak teratas. Moskow memiliki hampir 22 ribu tank, disusul China dengan 13 ribu tank dan AS dengan 6.200 tank. Korea Utara (Korut) secara mengejutkan berada di posisi keempat, dengan 6.000 tank.
Dalam hal kemampuan pertahanan peraiaran, Korut menjadi pemuncak. Pyongyang memiliki hampir 1.000 kapal perang dalam berbagai ukuran, disusul China dengan 714 kapal perang dan AS dengan 415 kapal.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia bercokol di urutan ke-10 dengan 221 kapal perang dalam berbagai ukuran. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan bahari paling besar di Asia Tenggara dan ketiga terbesar di Asia, di bawah China dan India.
Soal kekuatan udara, yang ditandai dengan kepemilikan jet tempur, AS menjadi pemuncak. AS memiliki hampir 14 ribu jet tempur, unggul jauh dari Rusia yang berada di posisi kedua yang memiliki empat ribu jet tempur.
Terkait soal jumlah personel militer aktif, dua negara dengan jumlah populasi terbesar di dunia, yakni China dan India masing-masing menempati posisi pertama dan kedua. China memiliki sekitar dua juta personel aktif, sementara India memiliki 1,3 juta personel. Di posisi ketiga dan keempat di isi oleh AS dan Korut, yang masing-masing memiliki sekitar 1,2 juta personel militer.
Indonesia, sebagai negara lima besar dalam hal populasi dunia, menempati posisi ke-12 dengan 400 ribu personel. Jumlah ini dibawah Vietnam dan Myanmar, di mana Hanoi memiliki 480 ribu personel dan Yangon memiliki 406 ribu personel militer aktif.
Berdasarkan data globalfirepower, AS menjadi negara paling boros dalam urusan belanja pertahanan pada tahun 2019. Washington menghabiskan setidaknya USD 716 miliar dalam belanja pertahanan mereka pada tahun ini.
Di posisi kedua adalah China, dengan total belanja USD 224 miliar dan kemudian disusul Arab Saudi dengan USD 70 miliar. Indonesia berada di posisi ke 31 dengan total belanja USD 6,9 miliar, di bawah Singapura dengan total belanja pertahanan hampir 10 miliar dolar pada tahun ini.
Namun, menurut globalfirepower, angka ini hanyalah perkiraaan semata. Alasannya, setiap negara tidak terlalu terbuka mengenai peralatan militer atau senjata apa yang mereka beli atau kembangkan sepanjang tahun.
Sementara itu, mengenai kemampuan darat, yang ditandai dengan seberapa banyak tank yang dimiliki sebuah negara, Rusia menempati puncak teratas. Moskow memiliki hampir 22 ribu tank, disusul China dengan 13 ribu tank dan AS dengan 6.200 tank. Korea Utara (Korut) secara mengejutkan berada di posisi keempat, dengan 6.000 tank.
Dalam hal kemampuan pertahanan peraiaran, Korut menjadi pemuncak. Pyongyang memiliki hampir 1.000 kapal perang dalam berbagai ukuran, disusul China dengan 714 kapal perang dan AS dengan 415 kapal.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia bercokol di urutan ke-10 dengan 221 kapal perang dalam berbagai ukuran. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan bahari paling besar di Asia Tenggara dan ketiga terbesar di Asia, di bawah China dan India.
Soal kekuatan udara, yang ditandai dengan kepemilikan jet tempur, AS menjadi pemuncak. AS memiliki hampir 14 ribu jet tempur, unggul jauh dari Rusia yang berada di posisi kedua yang memiliki empat ribu jet tempur.
Terkait soal jumlah personel militer aktif, dua negara dengan jumlah populasi terbesar di dunia, yakni China dan India masing-masing menempati posisi pertama dan kedua. China memiliki sekitar dua juta personel aktif, sementara India memiliki 1,3 juta personel. Di posisi ketiga dan keempat di isi oleh AS dan Korut, yang masing-masing memiliki sekitar 1,2 juta personel militer.
Indonesia, sebagai negara lima besar dalam hal populasi dunia, menempati posisi ke-12 dengan 400 ribu personel. Jumlah ini dibawah Vietnam dan Myanmar, di mana Hanoi memiliki 480 ribu personel dan Yangon memiliki 406 ribu personel militer aktif.
(esn)