Meski Telah Jatuh, Jet Su-57 Tetap Dikirim Massal ke Militer Rusia 2020
A
A
A
MOSKOW - Jatuhnya pesawat jet tempur siluman generasi kelima Su-57 tidak menghalangi keputusan industri pertahanan untuk mengirim massal pesawat canggih itu kepada militer Rusia tahun 2020.
"Pekerjaan skala besar menunggu kita pada tahun 2020 untuk menstabilkan industri pesawat terbang," kata Kepala Rostec, Sergei Chemezov, seperti dikutip dari kantor berita TASS, Sabtu (28/12/2019). "Pengiriman skala besar pertama dari pesawat Su-57 generasi kelima akan dimulai," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah jet tempur Su-57 jatuh pada 24 Desember di wilayah yang berjarak sekitar 120 kilometer dari pabrik pesawat Komsomolsk-on-Amur di Timur Jauh Rusia selama uji penerbangan. Pesawat itu meledak dan hancur total. Namun, pilotnya selamat setelah berhasil mengeluarkan diri sebelum pesawat jatuh.
Menurut seorang sumber di industri penerbangan, pesawat mengalami kecelakaan itu adalah Su-57 hasil produksi serial pertama. (Baca: Jet Tempur Siluman Su-57 Rusia Jatuh, Meledak dan Hancur Total )
Awal tahun ini, para pejabat pertahanan Rusia menegaskan bahwa Su-57 pertama dalam konfigurasi serial akan diserahkan kepada Angkatan Udara Rusia pada akhir 2019. Awalnya, Angkatan Udara diharapkan akan menerima pengiriman dua unit Su-57 pada 2019 dan dua lagi pada tahun 2020.
Namun, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Rusia yang juga Wakil Menteri Pertahanan Jenderal Valery Gerasimov menyatakan pada bulan ini bahwa Su-57 masih menjalani tes penerbangan.
Dia juga mengungkapkan bahwa Su-57, yang baru-baru ini diberi nama sandi "Felon" oleh NATO, telah menjalani pengujian pertempuran kedua di Suriah."Semua tugas yang direncanakan berhasil dilakukan," katanya. Pesawat jenis ini pertama kali melakukan misi tempur di Suriah pada awal 2018.
Angkatan Udara Rusia saat ini sedang menguji 10 prototipe Su-57, empat di antaranya dilaporkan telah diterbangkan untuk misi tempur di Suriah. Semua prototipe Su-57 telah dilengkapi dengan turunan dari mesin Saturn AL-41F1S buatan Rusia.
"Pekerjaan skala besar menunggu kita pada tahun 2020 untuk menstabilkan industri pesawat terbang," kata Kepala Rostec, Sergei Chemezov, seperti dikutip dari kantor berita TASS, Sabtu (28/12/2019). "Pengiriman skala besar pertama dari pesawat Su-57 generasi kelima akan dimulai," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah jet tempur Su-57 jatuh pada 24 Desember di wilayah yang berjarak sekitar 120 kilometer dari pabrik pesawat Komsomolsk-on-Amur di Timur Jauh Rusia selama uji penerbangan. Pesawat itu meledak dan hancur total. Namun, pilotnya selamat setelah berhasil mengeluarkan diri sebelum pesawat jatuh.
Menurut seorang sumber di industri penerbangan, pesawat mengalami kecelakaan itu adalah Su-57 hasil produksi serial pertama. (Baca: Jet Tempur Siluman Su-57 Rusia Jatuh, Meledak dan Hancur Total )
Awal tahun ini, para pejabat pertahanan Rusia menegaskan bahwa Su-57 pertama dalam konfigurasi serial akan diserahkan kepada Angkatan Udara Rusia pada akhir 2019. Awalnya, Angkatan Udara diharapkan akan menerima pengiriman dua unit Su-57 pada 2019 dan dua lagi pada tahun 2020.
Namun, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Rusia yang juga Wakil Menteri Pertahanan Jenderal Valery Gerasimov menyatakan pada bulan ini bahwa Su-57 masih menjalani tes penerbangan.
Dia juga mengungkapkan bahwa Su-57, yang baru-baru ini diberi nama sandi "Felon" oleh NATO, telah menjalani pengujian pertempuran kedua di Suriah."Semua tugas yang direncanakan berhasil dilakukan," katanya. Pesawat jenis ini pertama kali melakukan misi tempur di Suriah pada awal 2018.
Angkatan Udara Rusia saat ini sedang menguji 10 prototipe Su-57, empat di antaranya dilaporkan telah diterbangkan untuk misi tempur di Suriah. Semua prototipe Su-57 telah dilengkapi dengan turunan dari mesin Saturn AL-41F1S buatan Rusia.
(mas)