Merasakan Sesaknya Udara Kota-kota Paling Berpolusi di Dunia

Sabtu, 28 Desember 2019 - 21:01 WIB
Merasakan Sesaknya Udara Kota-kota Paling Berpolusi di Dunia
Merasakan Sesaknya Udara Kota-kota Paling Berpolusi di Dunia
A A A
MADRID - Polusi di Inggris, Brazil, China, dan India kini dapat dirasakan oleh para pengunjung yang menghadiri Konfrensi Iklim di Madrid, Spanyol. Ini adalah upaya meningkatkan kesadaran terhadap dampak negatif kesehatan dari kabut asap.

Pollution Pods di COP25 dilengkapi dengan mesin kabut yang aman dan campuran parfum yang mereproduksi tiruan kualitas udara dari beberapa kota yang paling tercemar di dunia, termasuk Sao Paulo, New Delhi, dan London. Pod yang mewakili Trondheim dari Norwegia, sebuah kota dengan udara bersih, juga dihadirkan untuk membandingkan polusi yang rendah dengan kota-kota berpolusi tinggi lainnya.

Melansir Reuters, pod dibuat oleh seniman Skotlandia, Michael Pinsky dan memungkinkan pengunjung untuk menghabiskan waktu selama dua menit di dalam ruangan yang sangat berpolusi tersebut. Pengunjung bisa mengalami mata gatal, disorientasi, dan sesak napas setelah memasuki pod tersebut.

"Pertama-tama setelah menyelesaikan satu sesi, saya masih merasa sedikit disorientasi karena kamu benar-benar tenggelam dalam bagaimana rasanya berada di lingkungan yang tercemar," kata Jacqueline Brenhauer, seorang siswa medis asal Australia.

"Jadi, lingkungan pertama di mana kami berada adalah Norwegia, yang merupakan negara dengan udara terbersih. Itu cukup menyenangkan dan kemudian Anda pergi ke London, yang Anda harapkan tidak akan buruk, tapi ada bau yang aneh dan Anda merasa sedikit pusing. Kemudian, Anda pergi ke ruangan sebelah yang merupakan New Delhi dan semua orang menutup mulut dan mereka merasa sakit dan tidak fokus, Anda tahu seperti menutupi dan hidung gatal, mata juga gatal," sambungnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), udara yang tercemar menewaskan lebih dari tujuh juta orang setiap tahun, dengan 600 ribu anak meninggal setiap tahun akibat penyakit terkait polusi udara.

Maria Neira, Direktur Lingkungan Kesehatan Masyrakat WHO, menuturkan, pod ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa hidup di tempat dengan kualitas udara yang buruk akan secara serius mempengaruhi kesehatan.

"Kami ingin memberi tahu orang-orang, jika Anda menghirup udara yang mengerikan dan beracun itu untuk waktu yang lama, selama beberapa bulan atau minggu, kesehatan Anda akan sangat terpengaruh. Anda akan memiliki banyak peluang untuk menderita asma, penyakit paru-paru struktur kronis, penyakit jantung iskemik, stroke dan kanker paru-paru, selain mempengaruhi otak Anda serta kapasitas kognitif Anda juga," ucapnya.

Konfrensi Iklim di Madrid, yang berlangsung selama dua minggu akan bertujuan untuk memperkuat Kesepakatan Paris 2015 untuk mengekang pemanasan global.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4165 seconds (0.1#10.140)