Pentagon Pantau Latihan Militer Rusia-Iran-China
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) akan memantau latihan bersama angkatan laut Iran-Rusia-China di Samudra Hindia dan akan bekerja sama dengan sekutunya untuk memastikan kebebasan navigasi.
"Kami menyadari latihan multilateral yang dilakukan antara Iran, China, dan Rusia di Laut Arab," kata juru bicara Pentagon Sean Robertson.
"Kami sedang memantau dan akan terus bekerja dengan mitra dan sekutu kami untuk memastikan kebebasan navigasi dan aliran perdagangan bebas di perairan internasional," imbuhnya seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (27/12/2019). (Baca: Iran-Rusia-China Adakan Latihan Militer Bersama )
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada Oktober bahwa latihan perang trilateral akan meningkatkan koordinasi operasional dalam perang melawan teroris dan bajak laut. Sedangkan kompatriotnya dari Iran, Javad Zarif, menekankan bahwa latihan tidak akan ditujukan pada pihak ketiga.
Latihan bersama yang dijuluki Sabuk Keamanan Laut itu dijadwalkan akan dimulai pada 27 Desember. Skuadron Armada Baltik Rusia berangkat ke Iran setelah menyelesaikan latihan angkatan laut Rusia-India Indra 2019 sebelumnya pada bulan Desember.
Duta Besar Iran untuk Rusia yang baru, Kazem Jalali mengatakan, Iran dan Rusia harus bekerja sama untuk memukul mundur "terorisme ekonomi" Washington karena AS telah menjatuhkan sanksi terhadap kedua negara.
Pada Mei 2018, Washington memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran setelah menarik diri dari perjanjian nuklir Iran 2015. Pembatasan tersebut mengincar industri minyak Iran, perbankan, transportasi, dan sektor ekonomi negara lainnya.
"Kami menyadari latihan multilateral yang dilakukan antara Iran, China, dan Rusia di Laut Arab," kata juru bicara Pentagon Sean Robertson.
"Kami sedang memantau dan akan terus bekerja dengan mitra dan sekutu kami untuk memastikan kebebasan navigasi dan aliran perdagangan bebas di perairan internasional," imbuhnya seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (27/12/2019). (Baca: Iran-Rusia-China Adakan Latihan Militer Bersama )
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada Oktober bahwa latihan perang trilateral akan meningkatkan koordinasi operasional dalam perang melawan teroris dan bajak laut. Sedangkan kompatriotnya dari Iran, Javad Zarif, menekankan bahwa latihan tidak akan ditujukan pada pihak ketiga.
Latihan bersama yang dijuluki Sabuk Keamanan Laut itu dijadwalkan akan dimulai pada 27 Desember. Skuadron Armada Baltik Rusia berangkat ke Iran setelah menyelesaikan latihan angkatan laut Rusia-India Indra 2019 sebelumnya pada bulan Desember.
Duta Besar Iran untuk Rusia yang baru, Kazem Jalali mengatakan, Iran dan Rusia harus bekerja sama untuk memukul mundur "terorisme ekonomi" Washington karena AS telah menjatuhkan sanksi terhadap kedua negara.
Pada Mei 2018, Washington memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran setelah menarik diri dari perjanjian nuklir Iran 2015. Pembatasan tersebut mengincar industri minyak Iran, perbankan, transportasi, dan sektor ekonomi negara lainnya.
(ian)