Cegah Demonstrasi, Iran Putus Sambungan Internet
A
A
A
TEHERAN - Otoritas Iran telah menutup akses internet seluler ke situs-situs di luar negeri di beberapa provinsi. Pemutusan sambungan internet ini dilakukan sehari sebelum seruan aksi protes baru menyeruak di media sosial.
Sejumlah postingan di media sosial dan beberapa kerabat korban tewas dalam kerusuhan bulan lalu yang dipicu kenaikan bensin telah menyerukan aksi protes baru dan upacara peringatan untuk para korban pada Kamis esok.
Kantor berita ILNA mengutip sebuah sumber informasi di Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Iran melaporkan penutupan akses itu diperintahkan oleh "otoritas keamanan" dan mencakup provinsi Alborz, Kurdestan dan Zanjan di Iran tengah dan barat serta Fars di selatan.
"Menurut sumber ini, ada kemungkinan bahwa lebih banyak provinsi akan terpengaruh oleh penghentian konektivitas seluler internasional," kata ILNA yang dikutip Reuters, Rabu (25/12/2019).
Pada November lalu, Iran mematikan internet selama sekitar satu minggu untuk membantu meredam aksi protes bahan bakar yang berubah menjadi politik, memicu tindakan keras paling berdarah dalam 40 tahun sejarah Republik Islam itu.
Pemblokiran internet mempersulit para pemrotes memposting video di media sosial untuk mendapatkan dukungan dan juga untuk menerima laporan yang dapat diandalkan tentang tingkat kerusuhan.
Sejumlah postingan di media sosial dan beberapa kerabat korban tewas dalam kerusuhan bulan lalu yang dipicu kenaikan bensin telah menyerukan aksi protes baru dan upacara peringatan untuk para korban pada Kamis esok.
Kantor berita ILNA mengutip sebuah sumber informasi di Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Iran melaporkan penutupan akses itu diperintahkan oleh "otoritas keamanan" dan mencakup provinsi Alborz, Kurdestan dan Zanjan di Iran tengah dan barat serta Fars di selatan.
"Menurut sumber ini, ada kemungkinan bahwa lebih banyak provinsi akan terpengaruh oleh penghentian konektivitas seluler internasional," kata ILNA yang dikutip Reuters, Rabu (25/12/2019).
Pada November lalu, Iran mematikan internet selama sekitar satu minggu untuk membantu meredam aksi protes bahan bakar yang berubah menjadi politik, memicu tindakan keras paling berdarah dalam 40 tahun sejarah Republik Islam itu.
Pemblokiran internet mempersulit para pemrotes memposting video di media sosial untuk mendapatkan dukungan dan juga untuk menerima laporan yang dapat diandalkan tentang tingkat kerusuhan.
(ian)