Trump: AS Siap Hadapi 'Hadiah Natal' Korut
A
A
A
PALM BEACH - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menepis ketakutan atas peringatan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un tentang 'hadiah Nata'. Trump mengatakan AS akan sukses menghadapinya dan mungkin itu akan menjadi hadiah yang bagus.
"Kami akan mencari tahu apa kejutannya dan kami akan menanganinya dengan sangat sukses," kata Trump kepada wartawan di resor pribadinya Mar-a-Lago.
"Kita akan melihat apa yang terjadi," imbuhnya.
"Mungkin ini hadiah yang bagus. Mungkin ini hadiah di mana dia mengirimiku vas yang indah," tukasnya.
Pyongyang sebelumnya telah memperingatkan Washington awal bulan ini tentang kemungkinan "kado Natal." Itu terjadi setelah pemimpin Korut, Kim Jong-un, memberi AS batas waktu hingga akhir tahun untuk mengusulkan konsesi baru dalam pembicaraan mengenai persenjataan nuklir negaranya dan mengurangi ketegangan di antara dua musuh lama. (Baca: Korut: Terserah Amerika Serikat Mau Hadiah Natal Apa? )
Beberapa ahli mengatakan negara tertutup itu mungkin sedang mempersiapkan uji coba rudal balistik antarbenua yang dapat mengembalikannya ke jalur konfrontasi dengan AS.
Utusan AS untuk Korut, Stephen Biegun, telah mengunjungi Korea Selatan (Korsel) dan China dalam sepekan terakhir, mengeluarkan seruan publik dan langsung ke Korut untuk kembali ke meja perundingan, tetapi belum ada tanggapan. (Baca: Utusan Khusus AS Desak Korut Mulai Kembali Pembicaraan Denuklirisasi )
"Kami akan mencari tahu apa kejutannya dan kami akan menanganinya dengan sangat sukses," kata Trump kepada wartawan di resor pribadinya Mar-a-Lago.
"Kita akan melihat apa yang terjadi," imbuhnya.
"Mungkin ini hadiah yang bagus. Mungkin ini hadiah di mana dia mengirimiku vas yang indah," tukasnya.
Pyongyang sebelumnya telah memperingatkan Washington awal bulan ini tentang kemungkinan "kado Natal." Itu terjadi setelah pemimpin Korut, Kim Jong-un, memberi AS batas waktu hingga akhir tahun untuk mengusulkan konsesi baru dalam pembicaraan mengenai persenjataan nuklir negaranya dan mengurangi ketegangan di antara dua musuh lama. (Baca: Korut: Terserah Amerika Serikat Mau Hadiah Natal Apa? )
Beberapa ahli mengatakan negara tertutup itu mungkin sedang mempersiapkan uji coba rudal balistik antarbenua yang dapat mengembalikannya ke jalur konfrontasi dengan AS.
Utusan AS untuk Korut, Stephen Biegun, telah mengunjungi Korea Selatan (Korsel) dan China dalam sepekan terakhir, mengeluarkan seruan publik dan langsung ke Korut untuk kembali ke meja perundingan, tetapi belum ada tanggapan. (Baca: Utusan Khusus AS Desak Korut Mulai Kembali Pembicaraan Denuklirisasi )
(ian)