Putin Klaim Rusia Satu-satunya Negara yang Punya Senjata Hipersonik
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa negaranya memimpin dunia dalam senjata hipersonik. Ia mengklaim bahwa Rusia adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki senjata hipersonik.
Berbicara pada pertemuan dengan petinggi militer, Putin mengatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia memiliki keunggulan dalam merancang senjata kelas baru, tidak seperti di masa lalu ketika mengejar Amerika Serikat (AS).
Dia mengatakan bahwa unit pertama kendaraan yang dilengkapi dengan peluncur rudal hipersonik Avangard akan mulai bertugas bulan ini, sementara rudal hipersonik Kinzhal yang bisa diluncurkan di udara sudah mulai beroperasi seperti dikutip dari AP, Selasa (24/12/2019).
Putin pertama kali menyebutkan Avangard dan Kinzhal di antara sistem persenjataan prospektif lainnya dalam pidato kenegaraannya pada Maret 2018 lalu.
Putin mengatakan bahwa rudal Avangard memiliki jangkauan antarbenua dan dapat terbang di atmosfer dengan kecepatan 20 kali kecepatan suara. Ia mencatat bahwa kemampuan senjata untuk mengubah arah dan ketinggiannya dalam perjalanan ke target membuatnya kebal terhadap intersepsi oleh musuh.
Lebih lanjut Putin menggambarkan rudal Avangard sebagai senjata masa depan, yang mampu menembus sistem pertahanan rudal yang ada dan prospektif."
Sementara rudal Kinzhal, yang dibawa oleh jet tempur MiG-31, memasuki bakti dengan Angkatan Udara Rusia tahun lalu. Putin mengatakan bahwa rudal itu terbang 10 kali lebih cepat dari kecepatan suara, memiliki jangkauan lebih dari 2.000 kilometer dan dapat membawa nuklir atau hulu ledak konvensional. Militer Rusia mengatakan rudal itu mampu manghantam target di darat dan kapal laut.
AS sendiri dan sejumlah negara-negara lain juga telah bekerja pada merancang senjata hipersonik, namun mereka belum masuk ke militer.
Berbicara pada pertemuan dengan petinggi militer, Putin mengatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia memiliki keunggulan dalam merancang senjata kelas baru, tidak seperti di masa lalu ketika mengejar Amerika Serikat (AS).
Dia mengatakan bahwa unit pertama kendaraan yang dilengkapi dengan peluncur rudal hipersonik Avangard akan mulai bertugas bulan ini, sementara rudal hipersonik Kinzhal yang bisa diluncurkan di udara sudah mulai beroperasi seperti dikutip dari AP, Selasa (24/12/2019).
Putin pertama kali menyebutkan Avangard dan Kinzhal di antara sistem persenjataan prospektif lainnya dalam pidato kenegaraannya pada Maret 2018 lalu.
Putin mengatakan bahwa rudal Avangard memiliki jangkauan antarbenua dan dapat terbang di atmosfer dengan kecepatan 20 kali kecepatan suara. Ia mencatat bahwa kemampuan senjata untuk mengubah arah dan ketinggiannya dalam perjalanan ke target membuatnya kebal terhadap intersepsi oleh musuh.
Lebih lanjut Putin menggambarkan rudal Avangard sebagai senjata masa depan, yang mampu menembus sistem pertahanan rudal yang ada dan prospektif."
Sementara rudal Kinzhal, yang dibawa oleh jet tempur MiG-31, memasuki bakti dengan Angkatan Udara Rusia tahun lalu. Putin mengatakan bahwa rudal itu terbang 10 kali lebih cepat dari kecepatan suara, memiliki jangkauan lebih dari 2.000 kilometer dan dapat membawa nuklir atau hulu ledak konvensional. Militer Rusia mengatakan rudal itu mampu manghantam target di darat dan kapal laut.
AS sendiri dan sejumlah negara-negara lain juga telah bekerja pada merancang senjata hipersonik, namun mereka belum masuk ke militer.
(ian)