Terlibat Cyber Crime dan Penipuan, Nepal Cokok 122 Warga China
A
A
A
KATHMANDU - Pihak kepolisian Nepal menahan 122 pria dan wanita asal China saat memberangus kejahatan terbesar oleh orang asing yang memasuki negara itu dengan visa turis.
Kepala polisi di Ibu Kota Kathmandu mengatakan para tersangka ditangkap dalam penggerebekan pada hari Senin kemarin menyusul informasi bahwa mereka terlibat dalam kegiatan yang mencurigakan.
"Warga Cina itu dicurigai melakukan kejahatan dunia maya dan meretas ke dalam mesin uang bank," kata kepala polisi, Uttam Subedi, seraya menambahkan bahwa mereka ditahan di kantor polisi yang berbeda dan paspor serta laptop mereka telah disita.
"Ini adalah pertama kalinya begitu banyak orang asing ditahan karena dicurigai melakukan kegiatan kriminal," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (24/12/2019).
Perwira senior polisi lainnya, Hobindra Bogati, mengatakan kedutaan besar China mengetahui tentang penggerebekan itu dan telah mendukung penahanan terhadap mereka.
Berbicara di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan polisi China dan Nepal telah bekerja sama dalam kasus ini dan China bersedia untuk meningkatkan kerja sama penegakan hukum dengan tetangganya.
Menurut data Badan Pariwisata Nepal, lebih dari 134.000 turis China mengunjungi Nepal antara Januari dan Oktober tahun ini, naik 9,2 persen dari periode yang sama pada 2018.
Warga China sendiri secara teratur ditahan di negara-negara Asia karena dicurigai terlibat dalam berbagai kegiatan ilegal, sering kali melibatkan penipuan di negara asalnya.
Pekan lalu, pihak berwenang di Filipina menangkap 342 pekerja China dalam sebuah penggerebekan pada operasi perjudian tanpa izin.
Pada bulan September, polisi menangkap lima warga negara China dengan tuduhan mencuri uang dengan meretas mesin uang tunai bank. Warga China juga ditangkap dengan emas selundupan tahun ini.
Nepal dan China menandatangani perjanjian tentang bantuan timbal balik dalam masalah pidana selama kunjungan ke Nepal oleh Presiden Xi Jinping pada bulan Oktober lalu.
China sendiri telah meningkatkan investasinya di Nepal dalam beberapa tahun terakhir di berbagai bidang seperti jalan, pembangkit listrik, dan rumah sakit.
Kepala polisi di Ibu Kota Kathmandu mengatakan para tersangka ditangkap dalam penggerebekan pada hari Senin kemarin menyusul informasi bahwa mereka terlibat dalam kegiatan yang mencurigakan.
"Warga Cina itu dicurigai melakukan kejahatan dunia maya dan meretas ke dalam mesin uang bank," kata kepala polisi, Uttam Subedi, seraya menambahkan bahwa mereka ditahan di kantor polisi yang berbeda dan paspor serta laptop mereka telah disita.
"Ini adalah pertama kalinya begitu banyak orang asing ditahan karena dicurigai melakukan kegiatan kriminal," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (24/12/2019).
Perwira senior polisi lainnya, Hobindra Bogati, mengatakan kedutaan besar China mengetahui tentang penggerebekan itu dan telah mendukung penahanan terhadap mereka.
Berbicara di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan polisi China dan Nepal telah bekerja sama dalam kasus ini dan China bersedia untuk meningkatkan kerja sama penegakan hukum dengan tetangganya.
Menurut data Badan Pariwisata Nepal, lebih dari 134.000 turis China mengunjungi Nepal antara Januari dan Oktober tahun ini, naik 9,2 persen dari periode yang sama pada 2018.
Warga China sendiri secara teratur ditahan di negara-negara Asia karena dicurigai terlibat dalam berbagai kegiatan ilegal, sering kali melibatkan penipuan di negara asalnya.
Pekan lalu, pihak berwenang di Filipina menangkap 342 pekerja China dalam sebuah penggerebekan pada operasi perjudian tanpa izin.
Pada bulan September, polisi menangkap lima warga negara China dengan tuduhan mencuri uang dengan meretas mesin uang tunai bank. Warga China juga ditangkap dengan emas selundupan tahun ini.
Nepal dan China menandatangani perjanjian tentang bantuan timbal balik dalam masalah pidana selama kunjungan ke Nepal oleh Presiden Xi Jinping pada bulan Oktober lalu.
China sendiri telah meningkatkan investasinya di Nepal dalam beberapa tahun terakhir di berbagai bidang seperti jalan, pembangkit listrik, dan rumah sakit.
(ian)