Ditembak Demonstran, Nyawa Polisi India Ini Diselamatkan Uang Koin

Minggu, 22 Desember 2019 - 12:30 WIB
Ditembak Demonstran, Nyawa Polisi India Ini Diselamatkan Uang Koin
Ditembak Demonstran, Nyawa Polisi India Ini Diselamatkan Uang Koin
A A A
NEW DELHI - Seorang polisi di Firozabad, Uttar Pradesh, India yang disapu oleh aksi protes terhadap undang-undang kewarganegaraan berhasil lolos dari maut berkat uang koin.

Vijender Kumar (24) ditembak di dada ketika aksi protes terhadap undang-undang kewarganegaraan berubah menjadi bentrokan di Firozabad. Saat itulah dirinya tertembak ketikan polisi yang membela diri bergerak untuk membubarkan aksi demonstrasi.

"Di tengah lemparan batu dan berondongan tembakan, saya harus mengejar gerombolan yang beringas itu," ujarnya seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (22/12/2019).

Sebetulnya saat itu Kumar telah mengenakan pelindung tubuh. Namun rompi itu gagal menahan peluru yang ditembakkan yang katanya berasal dari sisi demonstran. Kumar pun mengira dirinya akan tewas karena peluru itu menghantam sisi kiri dadanya dekat jantung. Namun berkat koin yang ia simpan dalam dompet di sakunya depannya, Kumar berhasil selamat.

“Meskipun rompi itu gagal melindungi saya, dompet saya, tempat saya menyimpan foto Dewa Siwa dan beberapa koin, menyelamatkan saya. Ini kehidupan kedua saya dan saya berterima kasih kepada Tuhan," ujarnya.

Aksi demonstrasi di Firozabad pada Jumat lalu berujung pada kerusuhan. Para pengunjuk rasa dilaporkan membakar sedikitnya enam kendaraan, termasuk mobil polisi, sambil melemparkan batu ke ara penegak hukum yang direspon dengan menembakkan gas air mata.

Satu orang dilaporkan tewas dan dua petugas polisi, termasuk Kumar, menderita luka tembak. Dua puluh lima warga sipil dibawa ke rumah sakit akibat luka lemparan batu dan sekitar 30 petugas polisi terluka.

Aksi protes atas Amandemen Undang-Undang Kewarganegaraan (CAA) yang menurut New Dehli ditujukan untuk melindungi minoritas yang dianiaya telah dinodai oleh kekerasan yang meluas. Mereka menentang undang-undang tersebut karena dinilai diskriminatif terhadap Muslim. Hingga saat ini sudah 23 orang tewas akibat aksi demonstrasi tersebut.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4932 seconds (0.1#10.140)