Membandingkan Pemakzulan Trump, Johnson, Nixon dan Clinton

Kamis, 19 Desember 2019 - 22:56 WIB
Membandingkan Pemakzulan...
Membandingkan Pemakzulan Trump, Johnson, Nixon dan Clinton
A A A
WASHINGTON - Pemakzulan Presiden Donald Trump oleh DPR Amerika Serikat (AS) adalah yang ketiga dalam sejarah negara itu dan upaya serius keempat terhadap seorang presiden Amerika. Sebelum Trump, Presiden Andrew Johnson, Presiden Richard Nixon dan Presiden Bill Clinton pernah mengalami nasib serupa.

SINDOnews.com mengulas perbandingan upaya pemakzulan presiden Amerika itu dari masa ke masa dengan mengutip data CNN, Kamis (19/12/2019). Berikut ulasannya;

1. Presiden Andrew Johnson
Membandingkan Pemakzulan Trump, Johnson, Nixon dan Clinton


Tahun: 1868
Partai: Demokrat
Peta Kekuatan Politik:
DPR: Demokrat (47 kursi) vs Republik (173 kursi)
Senat: Demokrat (9 kursi) vs Republik (57 kursi)

Presiden Johnson tercatat sebagai presiden pertama AS yang pernah menghadapi proses pemakzulan.

Sebab Hendak Dimakzulkan:

Upaya penggulingannya bermula ketika dia memecat Sekretaris Perang Edwin Stanton pada tahun 1867. Keputusan Johnson tersebut melanggar Tenure of Office Act karena memecat pejabat kabinet tanpa izin Senat.

Johnson pada mulanya hanya menangguhkan jabatan Stanton. Kala itu, Kongres (DPR dan Senat) mengembalikan Stanton pada jabatannya, namun Johnson justru memecatnya pada 21 Februari 1868. (Simak: Inforgrafis Trump Dimakzulkan DPR, Dia Tidal Sendirian )

DPR yang dikuasai Partai Republik meloloskan 11 pasal pemakzulan terhadap Johnson. Sebagian besar pasal terkait dengan pelanggaran Tenure of Office Act, undang-undang yang disahkan khusus untuk mengekang kemampuan Johnson memecat pejabat kabinet yang ditunjuk oleh pendahulunya, Presiden Abraham Lincoln (seorang Republikan), sebelum pembunuhannya.

Tiga hari setelah pemecatan Stanton, pada 24 Februari 1868, DPR mengadili Johnson dan mendapatkan dukungan sebanyak 126 suara. Menurut DPR, Johnson melanggar hukum dan tidak menghormati Kongres AS.

Hasil Pemakzulan:

Senat menggelar sidang pemakzulan Presiden Johnson dari Maret hingga Mei 1868. Pada sidang yang menentukan, sebanyak 54 anggota Senat hadir dan hanya menyetujui tiga dari 11 pasal pemakzulan yang diajukan DPR. Sebanyak 35 anggota Senat menyatakan Johnson bersalah sedangkan 19 anggota sisanya menyatakan dia tidak bersalah. Pemungutan suara tidak memenuhi kuorum dua pertiga anggota Senat seperti yang disyaratkan oleh konstitusi AS. Dengan demikian, Presiden Johnson tetap bertahan sampai masa jabatannya berakhir pada 1869.

2. Presiden Richard Nixon
Membandingkan Pemakzulan Trump, Johnson, Nixon dan Clinton
Foto/REUTERS

Tahun: 1974
Partai: Republik
Peta Kekuatan Politik:
DPR: Demokrat (243 kursi) vs Republik (192 kursi)
Senat: Demokrat (56 kursi) vs Republik (42 kursi)

Presiden Nixon menjadi presiden kedua dalam sejarah AS yang menghadapi proses pemakzulan.

Sebab Dimakzulkan:

Komite Kehakiman DPR meloloskan tiga pasal pemakzulan terhadap Nixon, yakni pasal tentang menghalangi pengadilan, pasal tentang penyalahgunaan kekuasaan, dan pasal tentang menghambat Kongres. Itu semua terkait dengan skandal Watergate dan penyalahgunaan kekuasaan.

Hasil Pemakzulan:

Setelah para Senator dari Partai Republik memberitahunya bahwa dia kehilangan kepercayaan, Nixon mengundurkan diri daripada dihukum oleh DPR. Dengan demikian, Nixon lengser bukan karena dimakzulkan, tapi karena mengundurkan diri.

3. Presiden Bill Clinton
Membandingkan Pemakzulan Trump, Johnson, Nixon dan Clinton
Foto/REUTERS

Tahun: 1998-1999
Partai: Demokrat
Peta Kekuatan Politik:
DPR: Demokrat (207 kursi) vs Republik (226 kursi)
Senat: Demokrat (45 kursi) vs Republik (55 kursi)

Sebab Hendak Dimakzulkan:
DPR meloloskan dua pasal pemakzulan terhadap Clinton atas sumpah palsu di hadapan grand jury dan menghalangi tuntutan hukum. Tuduhan tersebut berasal dari investigasi Penasihat Independen Ken Starr selama bertahun-tahun yang dimulai sebagai penyelidikan atas kesepakatan tanah sebelum Clinton terpilih sebagai presiden. Namun, berubah menjadi skandal perselingkuhannya dengan perempuan magang di Gedung Putih bernama Monica Lewnsky.

Hasil Pemakzulan:
Sidang Senat digelar Januari hingga Februari 1999. Beberapa anggota Senat membelot, bahkan Partai Republik tidak bisa mengumpulkan suara mayoritas di Senat, apalagi kuorum dua pertiga suara yang dibutuhkan untuk menghukum Clinton. Presiden Clinton tetap berkuasa sampai jabatannya berakhir tahun 2001.
4. Presiden Donald Trump
Membandingkan Pemakzulan Trump, Johnson, Nixon dan Clinton
Foto/REUTERS

Tahun: 2019
Partai: Republik
Peta Kekuatan Politik

DPR: Demokrat (233 kursi) vs Republik (197 kursi)
Senat: Demokrat (45 kursi) vs Republik (53 kursi)

Sebab Hendak Dimakzulkan:

DPR AS meloloskan dua pasal impeachment terhadap Trump, yakni tentang penyalahgunaan kekuasaan dan obstruksi atau menghalangi penyelidikan Kongres. Trump dituduh menahan bantuan untuk Ukraina sebagai alat menekan Presiden Ukraina agar menyelidiki dugaan korupsi rival politiknya, Joe Biden terkait bisnis gas di Ukraina.

Hasil Pemakzulan: Belum diketahui karena masih berlanjut dalam sidang Senat ke depan. Namun, Partai Republik yang menguaai Senat diprediksi akan menyelamatkan Trump. (Simak: Video Kronologi Pemakzulan Presiden AS Donald Trump oleh DPR AS )
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9286 seconds (0.1#10.140)