Pesawat Pembom Jarak Jauh Rusia Mendarat Darurat
A
A
A
MOSKOW - Militer Rusia mengatakan sebuah pesawat pembom jarak jauhnya terpaksa melakukan belly landing setelah menderita kerusakan mesin. Pilot pesawat tidak terluka dan dibawa ke lapangan terbang militer setempat untuk diperiksa setelah mereka berhasil meninggalkan pesawat.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, pesawat pembom TU-22 mengalami kegagalan mesin saat melakukan latihan di wilayah Astrakhan bagian selatan negara itu. Pesawat itu mengalami kerusakan saat sedang melakukan penerbangan, memaksa pilot untuk melakukan pendaratan darurat. Mereka berhasil mendaratkannya di tanah dengan aman, di luar permukiman apa pun.
Kementerian Pertahanan Rusia juga mencatat bahwa selama insiden itu, pesawat itu tidak membawa bom apa pun dan karena keterampilan awaknya, pesawat itu tidak menyebabkan kerusakan atau korban seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (17/12/2019).
"Awak pesawat berhasil mengarahkan pesawat menjauh dari daerah perumahan dan mendarat di darat," bunyi pernyataan itu seperti disitat dari Russia Today.
Tupolev Tu-22 adalah pembom supersonik pertama yang dibuat Uni Soviet. Pesawat ini dapat mencapai kecepatan maksimum Mach 1,42 (1.750 kilometer per jam, atau 1.090 mil per jam) dan membawa hingga 12 ton bom.
Bomber Tu-22M supersonik variabel-sweep merupakan bagian dari triad pencegah nuklir Rusia.
Kecelakaan fatal Tu-22M terjadi di Rusia utara pada Januari tahun ini ketika badai salju yang tiba-tiba memaksa kru untuk melakukan pendaratan darurat. Dua anggota awak tewas dalam insiden itu dan dua lainnya terluka parah.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, pesawat pembom TU-22 mengalami kegagalan mesin saat melakukan latihan di wilayah Astrakhan bagian selatan negara itu. Pesawat itu mengalami kerusakan saat sedang melakukan penerbangan, memaksa pilot untuk melakukan pendaratan darurat. Mereka berhasil mendaratkannya di tanah dengan aman, di luar permukiman apa pun.
Kementerian Pertahanan Rusia juga mencatat bahwa selama insiden itu, pesawat itu tidak membawa bom apa pun dan karena keterampilan awaknya, pesawat itu tidak menyebabkan kerusakan atau korban seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (17/12/2019).
"Awak pesawat berhasil mengarahkan pesawat menjauh dari daerah perumahan dan mendarat di darat," bunyi pernyataan itu seperti disitat dari Russia Today.
Tupolev Tu-22 adalah pembom supersonik pertama yang dibuat Uni Soviet. Pesawat ini dapat mencapai kecepatan maksimum Mach 1,42 (1.750 kilometer per jam, atau 1.090 mil per jam) dan membawa hingga 12 ton bom.
Bomber Tu-22M supersonik variabel-sweep merupakan bagian dari triad pencegah nuklir Rusia.
Kecelakaan fatal Tu-22M terjadi di Rusia utara pada Januari tahun ini ketika badai salju yang tiba-tiba memaksa kru untuk melakukan pendaratan darurat. Dua anggota awak tewas dalam insiden itu dan dua lainnya terluka parah.
(ian)