Menlu Dorong Mitra ASEM Tingkatkan Konektivitas dan Perkuat Multilateralisme
A
A
A
MADRID - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Asia Eropa harus semakin meningkatkan konektivitas yang berkelanjutan. Hal itu disampaikannya pada 14th Asia Europe Meeting (ASEM) Foreign Ministers’ Meeting (ASEM FMM14) di Madrid, Spanyol, Senin (16/12/2019).
Dalam pertemuan itu, Retno menekankan dua hal. Pertama, pentingnya konektivitas strategic outlook dalam penciptaan konektivitas yang berkesinambungan, khususnya di era yang penuh ketidakpastian.
Dari pengalaman di Asia Tenggara, strategic outlook ASEAN telah membantu ASEAN menciptakan komunitas ASEAN yang terikat dengan nilai-nilai dialog dan kerja sama. Nilai-nilai tersebut telah menjadi fondasi bagi prakarsa ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
“Asia dan Eropa harus memperkuat strategic outlook yang mempromosikan kolaborasi, ekonomi yang inklusif dan terbuka serta paradigma yang saling menguntungkan,” ujar Retno dalam rilis yang diterima Sindonews, Selasa (17/12/2019).
Kedua, Retno menegaskan bahwa Asia dan Eropa perlu memperkuat future connectivity, khususnya konektivitas ekonomi digital.
Pada sesi retreat, Retno menekankan pentingnya memelihara kerja sama dan prinsip-prinsip multilateralisme dalam menghadapi berbagai persoalan dunia termasuk isu Palestina dan juga Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, termasuk kelapa sawit yang telah membantu pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEM tahun ini mengusung tema “Asia and Europe: Together for Effective Multilateralism”.
Berbagai isu telah dibahas seperti penegakan multilateralisme, kesetaraan gender, penanggulangan terorisme, keamanan maritim, serta isu keamanan siber. Mereka juga membahas isu SDGs, perubahan iklim, sampah laut, pengembangan konektivitas ASEM, serta perkembangan di kawasan (Korea Utara, Rakhine, Iran, Palestina, Ukraina, Afghanistan).
ASEM FMM14 dipimpin oleh Perwakilan Tinggi Uni Eropa, Josep Borrell, dan dihadiri oleh 31 menteri luar negeri, Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi, dan 17 wakil menteri luar negeri mitra ASEM.
Sejak didirikan di tahun 1996, ASEM terus berkembang hingga mencakup 53 mitra yang terdiri dari 10 negara anggota ASEAN, Australia, Bangladesh, India, Jepang, Kazakhstan, Korea Selatan (Korsel), Mongolia, Pakistan, RRT, Rusia, Selandia Baru, dan Sekretariat ASEAN, serta 28 negara anggota Uni Eropa, Norwegia, Swiss, dan Uni Eropa.
Selain menghadiri ASEM FMM tersebut, Retno juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Austria, Bangladesh, RRC, Kazakshtan, Sekjen ASEAN serta State Secretary of Prime Minister Swedia secara terpisah.
Dalam pertemuan itu, Retno menekankan dua hal. Pertama, pentingnya konektivitas strategic outlook dalam penciptaan konektivitas yang berkesinambungan, khususnya di era yang penuh ketidakpastian.
Dari pengalaman di Asia Tenggara, strategic outlook ASEAN telah membantu ASEAN menciptakan komunitas ASEAN yang terikat dengan nilai-nilai dialog dan kerja sama. Nilai-nilai tersebut telah menjadi fondasi bagi prakarsa ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
“Asia dan Eropa harus memperkuat strategic outlook yang mempromosikan kolaborasi, ekonomi yang inklusif dan terbuka serta paradigma yang saling menguntungkan,” ujar Retno dalam rilis yang diterima Sindonews, Selasa (17/12/2019).
Kedua, Retno menegaskan bahwa Asia dan Eropa perlu memperkuat future connectivity, khususnya konektivitas ekonomi digital.
Pada sesi retreat, Retno menekankan pentingnya memelihara kerja sama dan prinsip-prinsip multilateralisme dalam menghadapi berbagai persoalan dunia termasuk isu Palestina dan juga Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, termasuk kelapa sawit yang telah membantu pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEM tahun ini mengusung tema “Asia and Europe: Together for Effective Multilateralism”.
Berbagai isu telah dibahas seperti penegakan multilateralisme, kesetaraan gender, penanggulangan terorisme, keamanan maritim, serta isu keamanan siber. Mereka juga membahas isu SDGs, perubahan iklim, sampah laut, pengembangan konektivitas ASEM, serta perkembangan di kawasan (Korea Utara, Rakhine, Iran, Palestina, Ukraina, Afghanistan).
ASEM FMM14 dipimpin oleh Perwakilan Tinggi Uni Eropa, Josep Borrell, dan dihadiri oleh 31 menteri luar negeri, Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi, dan 17 wakil menteri luar negeri mitra ASEM.
Sejak didirikan di tahun 1996, ASEM terus berkembang hingga mencakup 53 mitra yang terdiri dari 10 negara anggota ASEAN, Australia, Bangladesh, India, Jepang, Kazakhstan, Korea Selatan (Korsel), Mongolia, Pakistan, RRT, Rusia, Selandia Baru, dan Sekretariat ASEAN, serta 28 negara anggota Uni Eropa, Norwegia, Swiss, dan Uni Eropa.
Selain menghadiri ASEM FMM tersebut, Retno juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Austria, Bangladesh, RRC, Kazakshtan, Sekjen ASEAN serta State Secretary of Prime Minister Swedia secara terpisah.
(ian)