Produksi Massal Rudal Jelajah Jask, Iran: Kejutan untuk Musuh
A
A
A
TEHERAN - Angkatan Laut Iran mengumumkan produksi massal rudal jelajah jelajah yang diluncurkan dari kapal selam (SLCM) bernama Jask. Komandan Angkatan Laut Laksamana Muda Hossein Khanzadi mengatakan produksi massal misil lokal ini menjadi kejutan untuk musuh.
Khanzadi mengatakan kapal selam Iran akan dilengkapi dengan rudal Jask, yang jangkauannya akan ditingkatkan "secara substansial" di masa depan. Senjata ini akan memungkinkan Angkatan Laut Iran menjangkau target yang berada di jarak jauh.
"Rudal ini pasti akan menjadi kejutan serius bagi musuh," katanya tanpa merinci spesifikasi senjata tersebut, sebagaimana dikutip Russia Today, Minggu (1/12/2019).
Pada hari Sabtu, Angkatan Laut Iran, dalam sebuah pameran di Teheran, meluncurkan pesawat nirawak atau drone Pelican-2 yang bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal (VTOL).
Dilengkapi dengan empat motor untuk gerakan vertikal dan baling-baling yang kuat, drone itu dapat lepas landas dari kapal perang untuk misi patroli dan pengintaian.
Drone Iran itu juga diklaim dapat mendarat dan mengapung di atas air dalam keadaan darurat. Angkatan Laut Iran telah mengerahkan Pelican-2 pada armada Angkatan Laut di perairan internasional.
Pameran di Teheran juga menampilkan Inertial Navigation System (INS) yang digunakan untuk deteksi dan navigasi kapal selam di bawah permukaan air laut, di mana sistem GPS konvensional tidak berlaku.
Khanzadi mengatakan kapal selam Iran akan dilengkapi dengan rudal Jask, yang jangkauannya akan ditingkatkan "secara substansial" di masa depan. Senjata ini akan memungkinkan Angkatan Laut Iran menjangkau target yang berada di jarak jauh.
"Rudal ini pasti akan menjadi kejutan serius bagi musuh," katanya tanpa merinci spesifikasi senjata tersebut, sebagaimana dikutip Russia Today, Minggu (1/12/2019).
Pada hari Sabtu, Angkatan Laut Iran, dalam sebuah pameran di Teheran, meluncurkan pesawat nirawak atau drone Pelican-2 yang bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal (VTOL).
Dilengkapi dengan empat motor untuk gerakan vertikal dan baling-baling yang kuat, drone itu dapat lepas landas dari kapal perang untuk misi patroli dan pengintaian.
Drone Iran itu juga diklaim dapat mendarat dan mengapung di atas air dalam keadaan darurat. Angkatan Laut Iran telah mengerahkan Pelican-2 pada armada Angkatan Laut di perairan internasional.
Pameran di Teheran juga menampilkan Inertial Navigation System (INS) yang digunakan untuk deteksi dan navigasi kapal selam di bawah permukaan air laut, di mana sistem GPS konvensional tidak berlaku.
(mas)