ASEAN Outlook on Indo-Pacific Mulai Diperkenalkan pada Kanada
A
A
A
OTTAWA - ASEAN Outlook on Indo-Pacific mulai diperkenalkan kepada Kanada. Outlook itu adalah penegasan posisi ASEAN dalam menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.
Indonesia, sebagai salah satu pelopor ASEAN ikut andil dalam memperkenalkan pandangan tersebut. Duta Besar Indonesia untuk Kanada Abdul Kadir Jailani menyampaikan hal itu dalam paparannya di seminar “ASEAN Outlook on Indo-Pacific”, Senin (25/11/2019). Seminar diselenggarakan oleh perwakilan asing negara-negara ASEAN di Ottawa yang tergabung dalam ASEAN Committee in Ottawa (ACO).
Seminar dihadiri berbagai kalangan, mulai dari pemangku kebijakan Kanada, akademisi, lembaga think-tank, dan kalangan diplomatik di Ottawa. Seminar tersebut merupakan upaya ACO sebagai perwakilan ASEAN di Kanada untuk mendiseminasikan ASEAN Outlook on Indo-Pacific yang baru saja diadopsi oleh Kepala Negara ASEAN saat KTT ASEAN di Bangkok Juni 2019 lalu.
Seminar di Ottawa juga menjadi forum diskusi publik dan bertukar pikiran antara para anggota ACO dengan peserta tentang Indo-Pasifik sebagai sebuah konsep geopolitik regional.
"Kami berharap kegiatan seminar hari ini dapat memberikan pemahaman kepada policy makers khususnya di Ottawa tentang nilai strategis kawasan Indo-Pasifik bagi Kanada,” ujar Dubes Jailani, dalam keterangan pers KBRI Ottawa yang diterima SINDOnews.com, Selasa (26/11/2019).
ASEAN Outlook on Indo-Pacific mengedepankan pendekatan dialog dan kerja sama yang terbuka dan inklusif di bidang yang menjadi prioritas ASEAN, yaitu maritim, ekonomi, konektivitas, dan pencapaian SDGs.
Dubes Jailani, yang juga menjabat sebagai Ketua ACO, dalam presentasinya menggarisbawahi tiga prinsip utama dalam ASEAN Outlook on Indo-Pacific, yaitu ASEAN Centrality, Inclusivity, dan Complementarity. Sentralitas ASEAN sangat dibutuhkan di tengah dinamika pergeseran geopolitik dan geostrategis di kawasan Indo-Pasifik.
ASEAN Outlook on Indo-Pacific membuka dialog dan kerja sama dengan semua negara tanpa terkecuali. Menurutnya, outlook itu juga mengedepankan sinergi di tengah berbagai perbedaan konsep Indo-Pasifik dan ditujukan untuk memperkuat mekanisme yang sudah ada dalam menghadapi tantangan regional dan global.
Selain Dubes Jailani, seminar juga menghadirkan dua pembicara lainnya, yaitu Kuasa Usaha Kedutaan Thailand di Ottawa, Thanapol Wang-Om-Klang, dan Research Associate University of British Columbia, Dr Julie Nguyen, serta dipandu oleh fellow pada Balsillie School of International Affairs, Randolph Mank, yang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Kanada di Indonesia dan Malaysia.
Seminar ini mendapat sambutan baik dengan antusiasme pertanyaan dan komentar dari sejumlah diplomat, akademisi, dan pejabat pemerintah Kanada.
Sekadar diketahui, ACO merupakan forum perwakilan negara-negara anggota ASEAN di Ottawa yang memiliki mandat untuk memajukan kerja sama ASEAN sebagai organisasi regional dengan Kanada. Kanada telah menjadi negara mitra wicara ASEAN semenjak tahun 1977 dan merupakan satu dari 10 negara anggota mitra wicara ASEAN. Terdapat 7 negara anggota ASEAN yang memiliki kantor Perwakilan Asing di Kanada, yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Thailand, dan Vietnam.
Indonesia, sebagai salah satu pelopor ASEAN ikut andil dalam memperkenalkan pandangan tersebut. Duta Besar Indonesia untuk Kanada Abdul Kadir Jailani menyampaikan hal itu dalam paparannya di seminar “ASEAN Outlook on Indo-Pacific”, Senin (25/11/2019). Seminar diselenggarakan oleh perwakilan asing negara-negara ASEAN di Ottawa yang tergabung dalam ASEAN Committee in Ottawa (ACO).
Seminar dihadiri berbagai kalangan, mulai dari pemangku kebijakan Kanada, akademisi, lembaga think-tank, dan kalangan diplomatik di Ottawa. Seminar tersebut merupakan upaya ACO sebagai perwakilan ASEAN di Kanada untuk mendiseminasikan ASEAN Outlook on Indo-Pacific yang baru saja diadopsi oleh Kepala Negara ASEAN saat KTT ASEAN di Bangkok Juni 2019 lalu.
Seminar di Ottawa juga menjadi forum diskusi publik dan bertukar pikiran antara para anggota ACO dengan peserta tentang Indo-Pasifik sebagai sebuah konsep geopolitik regional.
"Kami berharap kegiatan seminar hari ini dapat memberikan pemahaman kepada policy makers khususnya di Ottawa tentang nilai strategis kawasan Indo-Pasifik bagi Kanada,” ujar Dubes Jailani, dalam keterangan pers KBRI Ottawa yang diterima SINDOnews.com, Selasa (26/11/2019).
ASEAN Outlook on Indo-Pacific mengedepankan pendekatan dialog dan kerja sama yang terbuka dan inklusif di bidang yang menjadi prioritas ASEAN, yaitu maritim, ekonomi, konektivitas, dan pencapaian SDGs.
Dubes Jailani, yang juga menjabat sebagai Ketua ACO, dalam presentasinya menggarisbawahi tiga prinsip utama dalam ASEAN Outlook on Indo-Pacific, yaitu ASEAN Centrality, Inclusivity, dan Complementarity. Sentralitas ASEAN sangat dibutuhkan di tengah dinamika pergeseran geopolitik dan geostrategis di kawasan Indo-Pasifik.
ASEAN Outlook on Indo-Pacific membuka dialog dan kerja sama dengan semua negara tanpa terkecuali. Menurutnya, outlook itu juga mengedepankan sinergi di tengah berbagai perbedaan konsep Indo-Pasifik dan ditujukan untuk memperkuat mekanisme yang sudah ada dalam menghadapi tantangan regional dan global.
Selain Dubes Jailani, seminar juga menghadirkan dua pembicara lainnya, yaitu Kuasa Usaha Kedutaan Thailand di Ottawa, Thanapol Wang-Om-Klang, dan Research Associate University of British Columbia, Dr Julie Nguyen, serta dipandu oleh fellow pada Balsillie School of International Affairs, Randolph Mank, yang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Kanada di Indonesia dan Malaysia.
Seminar ini mendapat sambutan baik dengan antusiasme pertanyaan dan komentar dari sejumlah diplomat, akademisi, dan pejabat pemerintah Kanada.
Sekadar diketahui, ACO merupakan forum perwakilan negara-negara anggota ASEAN di Ottawa yang memiliki mandat untuk memajukan kerja sama ASEAN sebagai organisasi regional dengan Kanada. Kanada telah menjadi negara mitra wicara ASEAN semenjak tahun 1977 dan merupakan satu dari 10 negara anggota mitra wicara ASEAN. Terdapat 7 negara anggota ASEAN yang memiliki kantor Perwakilan Asing di Kanada, yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Thailand, dan Vietnam.
(mas)