Raja Maroko Bentuk Komite Atasi Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial
Raja Maroko Bentuk Komite Atasi Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial
A
A
A
RABAT - Raja Mohammed VI asal Maroko menunjuk mantan Menteri Dalam Negeri dan Duta Besar untuk Prancis Chakib Benmoussa sebagai kepala komite untuk mengatasi kesenjangan sosial dan kemiskinan.
Istana Kerajaan merilis pernyataan itu seiring upaya pemerintah mengatasi dua masalah tersebut. "Komite bertujuan mendesain moden pembangunan baru untuk mereformasi berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, investasi dan perpajakan," papar pernyataan Raja Mohammed VI, dilansir Reuters.
Kerajaan mengakui bahwa berbagai pembangunan infrastruktur dalam beberapa tahun terakhir seperti jalan raya, jaringan kereta cepat, pelabuhan, energi terbarukan dan pembangunan kota tidak dirasakan oleh semua sektor masyarakat.
Maroko berada di peringkat 123 dalam Indeks Pembangunan Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa saat wilayah pedesaan masih tertinggal untuk akses pendidikan dan layanan kesehatan.
"Jumlah warga miskin Maroko atau mereka yang berisiko miskin, sekitar 9 juta jiwa atau 24% dari populasi," ungkap data dalam Laporan Bank Dunia bulan lalu.
Akibat turunnya output pertanian, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi Moroko tumbuh 2,8% pada 2019 setelah 3% pada 2018, level yang tak dapat menciptakan cukup lapangan kerja dalam masyarakat yang satu dari empat pemudanya adalah pengangguran.
Istana Kerajaan merilis pernyataan itu seiring upaya pemerintah mengatasi dua masalah tersebut. "Komite bertujuan mendesain moden pembangunan baru untuk mereformasi berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, investasi dan perpajakan," papar pernyataan Raja Mohammed VI, dilansir Reuters.
Kerajaan mengakui bahwa berbagai pembangunan infrastruktur dalam beberapa tahun terakhir seperti jalan raya, jaringan kereta cepat, pelabuhan, energi terbarukan dan pembangunan kota tidak dirasakan oleh semua sektor masyarakat.
Maroko berada di peringkat 123 dalam Indeks Pembangunan Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa saat wilayah pedesaan masih tertinggal untuk akses pendidikan dan layanan kesehatan.
"Jumlah warga miskin Maroko atau mereka yang berisiko miskin, sekitar 9 juta jiwa atau 24% dari populasi," ungkap data dalam Laporan Bank Dunia bulan lalu.
Akibat turunnya output pertanian, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi Moroko tumbuh 2,8% pada 2019 setelah 3% pada 2018, level yang tak dapat menciptakan cukup lapangan kerja dalam masyarakat yang satu dari empat pemudanya adalah pengangguran.
(sfn)
Explore More