Dukung Demonstran, Penyanyi Chile Umbar Payudara di Grammy Latin
A
A
A
LAS VEGAS - Penyanyi Chile, Mon Laferte, memperlihatkan payudaranya dalam acara penghargaan Grammy Latin di Las Vegas, Amerika Serikat (AS). Aksinya itu sebagai dukungan kepada demonstran anti-pemerintah di negara asalnya.
Penyanyi dan penulis lagu berusia 36 tahun itu melakukan protes diam-diam terhadap kebrutalan polisi pada Kamis malam ketika dia berjalan di karpet merah dalam penghargaan untuk para musisi tersebut di Las Vegas.
Pada satu kesempatan, Laferte berhenti dan membuka jaket hitamnya untuk mengungkapkan frasa “En Chile torturan violan y matan” yang tertulis di dadanya. Frasa itu bermakna; “Di Chile mereka menyiksa, memerkosa, dan membunuh”.
Chile telah dilanda protes besar-besaran selama lebih dari sebulan. Demonstran memprotes pengucilan politik dan ketidaksetaraan ekonomi.
Lebih dari 20 orang tewas dalam demo rusuh, termasuk lima orang yang tewas di tangan pasukan polisi. Polisi juga dituduh melakukan penyiksaan, pemerkosaan, dan kekerasan tanpa pandang bulu selama menindak para demonstran.
Laporan terbaru dari organisasi medis utama di Chile, lebih dari 200 demonstran mengalami kebutaan sebagian dan total setelah ditembak dengan peluru pelet oleh polisi antihuru-hara. Ribuan orang telah ditangkap, meskipun sebagian besar telah dibebaskan segera setelah itu. (Baca: Ditembak Peluru Pelet di Bagian Mata, Ratusan Demonstran Chile Buta )
Laferte memenangkan penghargaan untuk album alternatif terbaik. Dia mempersembahkan penghargaan itu untuk rakyat Chile. Dia mem-posting foto protes di acara Grammy Latin pada halaman Instagram seperti dikutip The Guardian, Sabtu (16/11/2019). Dia menuliskan pesan;"Tubuh saya bebas untuk kebebasan Tanah Air."
Protes di negara Amerika Latin ini awalnya dipicu oleh kenaikan tarif kereta bawah tanah. Namun protes berubah menjadi tuntutan untuk reformasi konstitusi ekonomi dan politik yang disusun oleh diktator August Pinochet puluhan tahun silam.
Para pemrotes memenangkan perjuangan mereka pada Jumat pagi ketika Kongres Nasional atau Parlemen setuju untuk mengadakan referendum tahun depan untuk menggantikan konstitusi. Namun belum jelas apakah keputusan Parlemen itu akan meredam gelombang kemarahan para demonstran terhadap Presiden Sebastián Piñera.
Pada pekan ini, para pemain dengan tim sepak bola nasional Chile mengumumkan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam pertandingan persahabatan minggu depan melawan Peru.
"Kami adalah pemain bola, tetapi di atas segalanya kami adalah orang dan warga negara," kata kapten tim nasional, Gary Medel, yang bermain sebagai pemain bertahan untuk klub Bologna.
"Saat ini Chile memiliki prioritas yang jauh lebih penting daripada pertandingan Selasa depan," ujarnya.
Beberapa pemain juga menyatakan dukungan. “Ada suasana yang sulit dan menurut saya kita tidak boleh bermain untuk menghormati apa yang terjadi di negara ini,” kata gelandang tengah Bayer Leverkusen, Charles Aránguiz.
Penyanyi dan penulis lagu berusia 36 tahun itu melakukan protes diam-diam terhadap kebrutalan polisi pada Kamis malam ketika dia berjalan di karpet merah dalam penghargaan untuk para musisi tersebut di Las Vegas.
Pada satu kesempatan, Laferte berhenti dan membuka jaket hitamnya untuk mengungkapkan frasa “En Chile torturan violan y matan” yang tertulis di dadanya. Frasa itu bermakna; “Di Chile mereka menyiksa, memerkosa, dan membunuh”.
Chile telah dilanda protes besar-besaran selama lebih dari sebulan. Demonstran memprotes pengucilan politik dan ketidaksetaraan ekonomi.
Lebih dari 20 orang tewas dalam demo rusuh, termasuk lima orang yang tewas di tangan pasukan polisi. Polisi juga dituduh melakukan penyiksaan, pemerkosaan, dan kekerasan tanpa pandang bulu selama menindak para demonstran.
Laporan terbaru dari organisasi medis utama di Chile, lebih dari 200 demonstran mengalami kebutaan sebagian dan total setelah ditembak dengan peluru pelet oleh polisi antihuru-hara. Ribuan orang telah ditangkap, meskipun sebagian besar telah dibebaskan segera setelah itu. (Baca: Ditembak Peluru Pelet di Bagian Mata, Ratusan Demonstran Chile Buta )
Laferte memenangkan penghargaan untuk album alternatif terbaik. Dia mempersembahkan penghargaan itu untuk rakyat Chile. Dia mem-posting foto protes di acara Grammy Latin pada halaman Instagram seperti dikutip The Guardian, Sabtu (16/11/2019). Dia menuliskan pesan;"Tubuh saya bebas untuk kebebasan Tanah Air."
Protes di negara Amerika Latin ini awalnya dipicu oleh kenaikan tarif kereta bawah tanah. Namun protes berubah menjadi tuntutan untuk reformasi konstitusi ekonomi dan politik yang disusun oleh diktator August Pinochet puluhan tahun silam.
Para pemrotes memenangkan perjuangan mereka pada Jumat pagi ketika Kongres Nasional atau Parlemen setuju untuk mengadakan referendum tahun depan untuk menggantikan konstitusi. Namun belum jelas apakah keputusan Parlemen itu akan meredam gelombang kemarahan para demonstran terhadap Presiden Sebastián Piñera.
Pada pekan ini, para pemain dengan tim sepak bola nasional Chile mengumumkan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam pertandingan persahabatan minggu depan melawan Peru.
"Kami adalah pemain bola, tetapi di atas segalanya kami adalah orang dan warga negara," kata kapten tim nasional, Gary Medel, yang bermain sebagai pemain bertahan untuk klub Bologna.
"Saat ini Chile memiliki prioritas yang jauh lebih penting daripada pertandingan Selasa depan," ujarnya.
Beberapa pemain juga menyatakan dukungan. “Ada suasana yang sulit dan menurut saya kita tidak boleh bermain untuk menghormati apa yang terjadi di negara ini,” kata gelandang tengah Bayer Leverkusen, Charles Aránguiz.
(mas)