Erdogan Tolak Desakan Trump Singkirkan Sistem Rudal S-400 Rusia

Jum'at, 15 November 2019 - 11:05 WIB
Erdogan Tolak Desakan...
Erdogan Tolak Desakan Trump Singkirkan Sistem Rudal S-400 Rusia
A A A
ANKARA - Presiden Turki Tayyip Erdogan menolak desakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menyingkirkan sistem pertahanan rudal S-400 Rusia yang telah dibeli Ankara. Menurutnya, saran seperti itu tidak benar dan merupakan pelanggaran hak kedaulatan.

Dalam pertemuan di Gedung Putih hari Rabu, Trump mendesak Erdogan untuk menyingkirkan sistem S-400 Rusia yang mulai tiba di Turki pada bulan Juli meskipun ada ancaman sanksi dari Washington.

Ditanya setelah pertemuan itu apakah Turki akan mempertimbangkan desakan Washington untuk tidak mengaktifkan S-400, Erdogan mengatakan kepada wartawan bahwa Ankara tidak dapat merusak hubungannya dengan Rusia. Dia juga sekali lagi mengulurkan opsi untuk membeli sistem pertahanan Patriot AS.

"Kami mengatakan; 'Kami melihat proposal untuk menyingkirkan S-400 sepenuhnya saat membeli Patriot sebagai pelanggaran hak kedaulatan kami dan tentu saja tidak benar'," katanya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/11/2019).

"Ini adalah elemen yang paling mengikat; kami memiliki beberapa upaya strategis dengan Rusia," lanjut Erdogan. Dia menambahkan bahwa pipa gas alam Turkstream yang dimulai di Rusia dan berjalan melalui Turki akan mulai mengirimkan gas ke Eropa.

“Saya tidak bisa meninggalkan S-400 karena (sistem) Patriot sekarang. Jika Anda ingin memberi kami Patriot, berikanlah itu," kata Erdogan. (Baca: AS Marah, Tekan Turki Singkirkan Sistem Rudal S-400 Rusia )

Berkat hubungan baik yang baik antara kedua presiden, Turki sejauh ini terhindar dari sanksi AS meski telah membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. Tetapi Amerika Serikat telah melarang penjualan jet tempur siluman F-35 ke Ankara dan mencoretnya dari keikutsertaan program multinasional untuk memproduksi pesawat tempur generasi kelima tersebut.

Erdogan mengakui telah melihat pendekatan yang jauh lebih positif untuk masalah F-35 ketika itu dilakukan Trump.

Berbeda dengan sambutan hangat yang diterima Erdogan dari Trump, lima senator Partai Republik dalam sebuah pertemuan pada hari Rabu mempertanyakan motif Ankara membeli senjata Rusia.

"Para Senator menjelaskan kepada Erdogan bahwa meskipun mereka ingin tetap menjadi sekutu Turki, Ankara tidak bisa membeli sistem rudal Rusia ini dan mengharapkan tidak ada yang terjadi sebagai konsekuensinya," kata sumber Kongres yang diberi pengarahan pada pertemuan itu.

Sasaran utama pertemuan itu, lanjut sumber, adalah membahas pembelian senjata Rusia oleh Ankara. Tetapi sesi itu berlangsung lebih dari satu jam dan termasuk diskusi tentang Suriah. Menurut sumber tersebut, Trump memberi Senator kebebasan untuk mengajukan pertanyaan setelah membuat beberapa pernyataan untuk memulai pertemuan.

Erdogan sendiri menunjukkan video pada Ipad selama pertemuan, dan merinci permusuhan milisi Kurdi. Erdogan mengatakan Trump tampak "tergerak" sambil menonton rekaman.

Kongres AS telah bersatu dalam kemarahannya terhadap Turki, yang semakin dalam setelah invasi Ankara sejak 9 Oktober ke Suriah untuk mengusir milisi Kurdi, mitra utama Washington dalam perang melawan kelompok Islamic Satate of Iraq and Levant/Syria (ISIL/ISIS).

Bulan lalu, Dewan Perwakilan Rakyat atau Kongres AS memilih mendukung resolusi yang tidak mengikat yang mengakui pembunuhan 1,5 juta warga Armenia beberapa abad lalu sebagai genosida yang dilakukan pasukan Turki. Pengakuan itu membuat Ankara maraha.

Namun, pada hari Rabu, Senator Lindsay Graham—sekutu Presiden Trump dan kritikus Turki yang juga hadir dalam pertemuan itu, memblokir resolusi tersebut di lantai Senat.

"Keberatan saya bukan pada sejarah mantel gula atau mencoba menulis ulang," kata Graham. "Saya benar-benar berharap Turki dan Armenia dapat bersatu dan menangani masalah ini," katanya lagi, seraya menambahkan bahwa dia baru saja bertemu dengan Erdogan dan Trump.
(mas)
Berita Terkait
Diancam AS, Turki Batal...
Diancam AS, Turki Batal Aktifkan Sistem Rudal S-400 Rusia
AS Akui Sulit Jual Jet...
AS Akui Sulit Jual Jet Tempur Siluman F-35 ke Turki Gara-gara S-400 Rusia
Partainya Erdogan Tolak...
Partainya Erdogan Tolak Usul AS Beli S-400 Rusia dari Turki
Turki Aktifkan Beberapa...
Turki Aktifkan Beberapa Elemen Sistem Rudal S-400 Rusia
Analisis Siapa Menang...
Analisis Siapa Menang antara Sistem Rudal S-400 Rusia vs Jet Siluman F-35 AS?
Senator Sarankan AS...
Senator Sarankan AS Beli Sistem Rudal S-400 Rusia dari Turki
Berita Terkini
Hari Ini AS-Iran Mulai...
Hari Ini AS-Iran Mulai Berunding: Capai Kesepakatan atau Perang!
28 menit yang lalu
Siapa Siddharth Nandyala?...
Siapa Siddharth Nandyala? Bocah 14 Tahun yang Mampu Membuat Aplikasi AI untuk Mendeteksi Penyakit Jantung
1 jam yang lalu
Siapa Noppajit Meen...
Siapa Noppajit Meen Somboonsate? Penyapu Jalanan di Bangkok yang Jadi Kaya Raya setelah Viral di TikTok
3 jam yang lalu
AS Baru Saja Kalah Perang...
AS Baru Saja Kalah Perang dengan Rusia, Berikut 3 Alasannya
6 jam yang lalu
Ingin Tetak Eksis, Mantan...
Ingin Tetak Eksis, Mantan Wapres AS Kamala Harris Punya Ambisi Politik Baru
8 jam yang lalu
Bukan Hanya Prajurit...
Bukan Hanya Prajurit Israel, 2.000 Dosen dan 100 Dokter Militer Desak Netanyahu Hentikan Perang Gaza
9 jam yang lalu
Infografis
Trump Bela Putin, Tepis...
Trump Bela Putin, Tepis Klaim Rusia Tolak Gencatan Senjata
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved