Ketua Senat Bolivia Jadi Presiden Sementara, Protes Meluas
A
A
A
LA PAZ - Ketua Senat Bolivia Jeanine Anez menjadi presiden sementara saat mantan Presiden Evo Morales berjanji tetap berjuang dari pengasingan di Meksiko setelah mengundurkan diri.
Anez, 52, memegang posisi itu sesuai konstitusi yang menyatakan dia berada di urutan selanjutnya untuk memimpin negara itu setelah Morales dan wakil presidennya Alvaro Garcia mundur pada Minggu (10/11).
Sidang parlemen yang dijadwalkan untuk secara resmi memilih Anez sebagai presiden sementara, telah diboikot oleh para anggota parlemen dari Partai MAS yang dipimpin Morales. Para loyalis Morales menganggap pemilihan itu tidak sah.
"Karena ketiadaan presiden dan wakil presiden, sebagai ketua Senat, saya segera memegang posisi kepresidenan seperti ditetapkan dalam perintah konstitusi," papar Anez yang berasal dari kubu sayap kanan lawan politik Morales. Langkah Anez itu pun disambut oleh anggota parlemen oposisi.
Belum jelas apakah langkah itu akan meredam kerusuhan di ibu kota La Paz dan kota-kota lain. Tayangan video menunjukkan polisi bentrok dengan para pendukung Morales di kota Cochabamba. Para demonstran menyerukan perang sipil.
Senator dari partai Morales menyerukan unjuk rasa terus digelar. Pengunduran diri Morales terjadi setelah Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) mendeklarasikan pelanggaran serius selama pemilu 20 Oktober. Pernyataan OAS membuat aliansi politik Morales keluar dari koalisi dan militer mendesak dia untuk mundur.
Anez, 52, memegang posisi itu sesuai konstitusi yang menyatakan dia berada di urutan selanjutnya untuk memimpin negara itu setelah Morales dan wakil presidennya Alvaro Garcia mundur pada Minggu (10/11).
Sidang parlemen yang dijadwalkan untuk secara resmi memilih Anez sebagai presiden sementara, telah diboikot oleh para anggota parlemen dari Partai MAS yang dipimpin Morales. Para loyalis Morales menganggap pemilihan itu tidak sah.
"Karena ketiadaan presiden dan wakil presiden, sebagai ketua Senat, saya segera memegang posisi kepresidenan seperti ditetapkan dalam perintah konstitusi," papar Anez yang berasal dari kubu sayap kanan lawan politik Morales. Langkah Anez itu pun disambut oleh anggota parlemen oposisi.
Belum jelas apakah langkah itu akan meredam kerusuhan di ibu kota La Paz dan kota-kota lain. Tayangan video menunjukkan polisi bentrok dengan para pendukung Morales di kota Cochabamba. Para demonstran menyerukan perang sipil.
Senator dari partai Morales menyerukan unjuk rasa terus digelar. Pengunduran diri Morales terjadi setelah Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) mendeklarasikan pelanggaran serius selama pemilu 20 Oktober. Pernyataan OAS membuat aliansi politik Morales keluar dari koalisi dan militer mendesak dia untuk mundur.
(sfn)