Pesawat yang Membawa Morales Mendarat di Paraguay

Selasa, 12 November 2019 - 18:57 WIB
Pesawat yang Membawa Morales Mendarat di Paraguay
Pesawat yang Membawa Morales Mendarat di Paraguay
A A A
ASUNCION - Sebuah pesawat Angkatan Udara Meksiko yang mengangkut Presiden Bolivia yang mengundurkan diri, Evo Morales, telah mendarat di Paraguay. Pesawat tersebut mendarat di Paraguay setelah permintaan pendaratan di Peru ditolak.

Pesawat tersebut seharusnya mengisi bahan bakar di Peru sebelum menuju ke Meksiko. Sebagaimanan diketahui, Morales telah diberikan suaka politik oleh Meksiko. Namun, menurut media Bolivia, keberangkatan pesawat terhenti untuk mengoordinasikan rute lagi.

Surat kabar ABC Color melaporkan pesawat itu mendarat di Bandara Internasional Silvio Pettirossi dekat Ibu Kota Paraguay Asuncion pukul 01.35 pagi waktu setempat. Menurut surat kabar itu, keputusan untuk mendarat di Paraguay dibuat setelah pengontrol lalu lintas di Peru, Chile dan Brazil melarang pesawat melewati wilayah udara mereka.

Seorang koresponden ABC Color mengatakan, mengutip militer Paraguay, bahwa pesawat akan mengisi bahan bakar dan kemudian melanjutkan penerbangan ke Meksiko. Pesawat itu mungkin meninggalkan Paraguay pada hari Selasa (12/11/2019) waktu setempat seperti dikutip dari Sputnik.

Sejumlah pejabat tinggi Bolivia yang mengundurkan diri kemungkinan ada bersama Morales di pesawat yang menuju Meksiko tersebut. Dugaan ini didasari postingan foto Wakil Menteri Luar Negeri Meksiko Maximiliano Zuniga di Twitter yang menunjukkan Morales ditemani oleh beberapa orang, termasuk mantan Wakil Presiden Alvaro Garcia Linera dan Pemimpin Senat Adriana Salvatierra. Sekelompok yang terdiri dari setidaknya enam orang juga tampak dalam foto yang diambil di Bandara Internasional Chimore Bolivia.

Sementara itu, pejabat Meksiko tidak pernah menyebutkan pejabat lain, mengomentari pemberian suaka kepada Morales. Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard menolak untuk mengungkapkan nama-nama pejabat dan anggota parlemen Bolivia yang meminta suaka, merujuk pada ancaman yang bisa mereka hadapi.

Morales, yang telah menjadi presiden Bolivia sejak 2006, mengundurkan diri pada hari Minggu di tengah aksi protes besar-besaran terhadap kemenangannya dalam pemilihan presiden Oktober lalu, yang dipermasalahkan oleh oposisi. Pengunduran diri Morales diikuti oleh sejumlah pejabat tinggi lainnya, .

Beberapa negara, termasuk Argentina, Venezuela, Kuba, dan Meksiko menggambarkan peristiwa di Bolivia sebagai kudeta.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7992 seconds (0.1#10.140)