Palestina Akan Teruskan Perjuangan Yasser Arafat
A
A
A
JAKARTA - Rakyat dan pemimpin Palestina akan selalu berjuang dan terus berjuang untuk kemerdekaan Al-Quds, mengibarkan bendera Palestina di atas menara-menara masjid, gereja dan dinding pagarnya. Hal itu ditegaskan Kedutaan Besar (Kedubes) Palestina dalam memperingati 15 tahun wafatnya mantan pemimpin negara itu Yasser Arafat.
"Orang-orang Palestina selalu mengulangi kata-kata almarhum: 'Janji adalah janji dan sumpah adalah sumpah, yang mereka lihat jauh tapi kita melihatnya dekat, dan sungguh kitalah yang benar'," kata Kedubes Palestina dalam pernyataan yang diterima Sindonews, Selasa (12/11/2019).
Menurut Kedubes Palestina Deklarasi Balfour adalah penyebab terciptanya krisis yang dialami oleh rakyat Palestina.
Kedubes Palestina juga menyatakan bahwa Israel mampu bertahan hingga hari ini tidak lain dan tidak bukan adalah karena penolakan dan sikap kriminalnya terhadap segala upaya perdamaian.
"Kami menyerukan kepada dunia untuk mengepung dan memboikot Israel karena kebijakan agresifnya terhadap rakyat Palestina dan harta kepemilikan mereka," seru Kedubes Palestina.
Kedubes Palestina juga menegaskan bahwa perjuangan kemerdekaan mereka sah dan hak yang diakui oleh hukum dan perjanjian internasional.
"Dan bahwa rakyat kami Palestina di mana-mana berjuang berjuang dengan hak itu untuk mendapatkan kemerdekaan dan kebebasan mereka," demikian pernyataan Kedubes Palestina.
Yasser Arafat meninggal dunia pada 11 November 2004 di sebuah rumah sakit di Prancis dalam usia 75 tahun. Arafat meninggal setelah menjalani perawatan selama 4 pekan. Sebelumnya, ia dilaporkan jatuh sakit di rumahnya, di Ramallah, Tepi Barat. Penyebab resmi kematian adalah stroke besar. Tapi, dokter-dokter Perancis dokter mengatakan, mereka tidak dapat menentukan asal penyakitnya.
Pihak Palestina dan janda Arafat masih tetap meyakini kalau pemimpin legendaris Palestina itu wafat karena diracuni oleh Israel. Pihak Israel sendiri telah membantah keras kalau mereka memiliki andil dalam kematian Arafat.
"Orang-orang Palestina selalu mengulangi kata-kata almarhum: 'Janji adalah janji dan sumpah adalah sumpah, yang mereka lihat jauh tapi kita melihatnya dekat, dan sungguh kitalah yang benar'," kata Kedubes Palestina dalam pernyataan yang diterima Sindonews, Selasa (12/11/2019).
Menurut Kedubes Palestina Deklarasi Balfour adalah penyebab terciptanya krisis yang dialami oleh rakyat Palestina.
Kedubes Palestina juga menyatakan bahwa Israel mampu bertahan hingga hari ini tidak lain dan tidak bukan adalah karena penolakan dan sikap kriminalnya terhadap segala upaya perdamaian.
"Kami menyerukan kepada dunia untuk mengepung dan memboikot Israel karena kebijakan agresifnya terhadap rakyat Palestina dan harta kepemilikan mereka," seru Kedubes Palestina.
Kedubes Palestina juga menegaskan bahwa perjuangan kemerdekaan mereka sah dan hak yang diakui oleh hukum dan perjanjian internasional.
"Dan bahwa rakyat kami Palestina di mana-mana berjuang berjuang dengan hak itu untuk mendapatkan kemerdekaan dan kebebasan mereka," demikian pernyataan Kedubes Palestina.
Yasser Arafat meninggal dunia pada 11 November 2004 di sebuah rumah sakit di Prancis dalam usia 75 tahun. Arafat meninggal setelah menjalani perawatan selama 4 pekan. Sebelumnya, ia dilaporkan jatuh sakit di rumahnya, di Ramallah, Tepi Barat. Penyebab resmi kematian adalah stroke besar. Tapi, dokter-dokter Perancis dokter mengatakan, mereka tidak dapat menentukan asal penyakitnya.
Pihak Palestina dan janda Arafat masih tetap meyakini kalau pemimpin legendaris Palestina itu wafat karena diracuni oleh Israel. Pihak Israel sendiri telah membantah keras kalau mereka memiliki andil dalam kematian Arafat.
(ian)