Pasca Pembantaian, Komunitas Mormon Meksiko Kabur ke AS

Minggu, 10 November 2019 - 11:18 WIB
Pasca Pembantaian, Komunitas...
Pasca Pembantaian, Komunitas Mormon Meksiko Kabur ke AS
A A A
TUCSON - Sebuah konvoi 18 kendaraan yang membawa sekitar 100 anggota keluarga komunitas Mormon yang melarikan diri dari Meksiko tiba di Arizona, Amerika Serikat (AS). Gelombang melarikan diri sekte poligami ini terjadi pasca pembantaian anggota komunitas itu di sebuah jalan di Meksiko.

Keluarga komunitas Mormon itu datang hampir seminggu setelah serangan terhadap sembilan wanita dan anak-anak dalam sebuah serangan yang dikatakan oleh pihak berwenang dilakukan oleh kartel narkoba. (Baca juga: Keluarga AS Dibantai di Jalan Raya Meksiko, 9 Tewas Termasuk Anak-anak)

Media setempat, Arizona Daily Star melaporkan, konvoi keluarga itu terlihat masuk dan keluar dari sebuah pompa bensin di Doglas dekat pintu masuk pelabuhan ketika matahari mulai terbenam.

Mereka mengisi bensin, memasukkan mengisi angin dan membeli makanan sebelum kembali ke jalan dalam perjalanan ke Tucson dan Phoenix. Truk-truk mereka penuh dengan kotak-kotak, sepeda, ban cadangan dan tas. Mereka mengemas semua barang ketika meninggalkan komunitas di Meksiko yang disebutnya sebagai rumah sejak tahun 1950-an.

Mereka tinggal di dua dusun di negara bagian Sonora, Meksiko yaitu La Mora dan Colonia LeBaron. Penduduk dusun lainnya berencana untuk berangkat dalam beberapa hari mendatang.

"Sebagian besar keluarga bepergian ke Phoenix, dan yang lainnya menuju ke Tucson. Mereka tidak yakin di mana mereka akan menetap dalam jangka panjang," kata Bryce Langford, yang ibunya menjadi korban pembantaian seperti dikutip dari AP, Minggu (10/11/2019).

Langford, yang dibesarkan di La Mora tetapi sekarang tinggal di North Dakota, mengatakan tidak mudah bagi keluarganya untuk meninggalkan tanah yang mereka sebut rumah selama lebih dari 50 tahun.

"Aset yang mereka dapatkan di sana luar biasa," katanya.

"Dan harus bangun serta pergi dari satu hari ke hari berikutnya dan meninggalkan semua itu, pasti ada banyak orang yang sedih di sini," tukasnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1008 seconds (0.1#10.140)