Gadis 17 Tahun di Bolivia Tewas usai Diperkosa Sekelompok Remaja Pria
A
A
A
ORURO - Seorang gadis 17 tahun di Bolivia meninggal dua minggu setelah diperkosa oleh sekelompok remaja pria dalam sebuah pesta di sebuah rumah. Ratusan orang meratapi kematian korban dengan menghadiri pemakamannya.
Jhoselin Monica Calani, 17, menghadiri sebuah pertemuan yang berubah menjadi pesta di rumah seorang teman pada 16 Oktober. Dia diyakini telah pingsan selama pesta tersebut.
Korban diserang ketika dalam kondisi tak berdaya oleh sekelompok remaja pria. Serangan itu terjadi di sebuah rumah di Oruro, Bolivia. Ada empat remaja pria yang terlibat pesta, namun belum diketahui berapa orang yang terlibat pemerkosaan.
Ketika bangun, korban mengeluh sakit di pinggulnya dan berjuang untuk berdiri. Dia melarikan diri dari kelompok remaja itu menuju ke rumah sakit. Korban meninggal di rumah sakit itu dua minggu kemudian.
Ibunya yang dilanda kesedihan sekarang menuntut agar keempat remaja pria tersebut ditangkap polisi karena dicurigai sebagai pelaku serangan yang menyebabkan kematian putrinya.
"Saya ingin memberi tahu Anda bahwa orang-orang itu tidak boleh keluar (bebas), keadilan harus ditegakkan, mereka harus membayar untuk apa yang mereka lakukan, mereka tidak boleh dihukum dengan hukuman ringan," kata ibu korban seperti dikutip dari Daily Mirror, Kamis (6/11/2019), tanpa disebutkan namanya.
Polisi masih menyelidiki kasus ini dengan memeriksa para tersangka yang masing-masing berusia antara 16 hingga 17 tahun.
Menurut polisi, minuman alkohol disajikan dalam pesta tersebut. Polisi juga menyelidiki apakah ada narkoba yang dikonsumsi dalam pesta tersebut.
"Jhoselin tidak ingat apa yang terjadi, dia merasa sangat dingin dan menunjukkan rasa sakit yang kuat di pinggul," kata pengacara untuk otoritas Oruro, Orlando Zapata, yang membantu korban.
Korban telah dimakamkan pada pekan lalu, di mana ratusan orang berkumpul di pemakamannya untuk meratapi kematian Jhoselin.
Jhoselin Monica Calani, 17, menghadiri sebuah pertemuan yang berubah menjadi pesta di rumah seorang teman pada 16 Oktober. Dia diyakini telah pingsan selama pesta tersebut.
Korban diserang ketika dalam kondisi tak berdaya oleh sekelompok remaja pria. Serangan itu terjadi di sebuah rumah di Oruro, Bolivia. Ada empat remaja pria yang terlibat pesta, namun belum diketahui berapa orang yang terlibat pemerkosaan.
Ketika bangun, korban mengeluh sakit di pinggulnya dan berjuang untuk berdiri. Dia melarikan diri dari kelompok remaja itu menuju ke rumah sakit. Korban meninggal di rumah sakit itu dua minggu kemudian.
Ibunya yang dilanda kesedihan sekarang menuntut agar keempat remaja pria tersebut ditangkap polisi karena dicurigai sebagai pelaku serangan yang menyebabkan kematian putrinya.
"Saya ingin memberi tahu Anda bahwa orang-orang itu tidak boleh keluar (bebas), keadilan harus ditegakkan, mereka harus membayar untuk apa yang mereka lakukan, mereka tidak boleh dihukum dengan hukuman ringan," kata ibu korban seperti dikutip dari Daily Mirror, Kamis (6/11/2019), tanpa disebutkan namanya.
Polisi masih menyelidiki kasus ini dengan memeriksa para tersangka yang masing-masing berusia antara 16 hingga 17 tahun.
Menurut polisi, minuman alkohol disajikan dalam pesta tersebut. Polisi juga menyelidiki apakah ada narkoba yang dikonsumsi dalam pesta tersebut.
"Jhoselin tidak ingat apa yang terjadi, dia merasa sangat dingin dan menunjukkan rasa sakit yang kuat di pinggul," kata pengacara untuk otoritas Oruro, Orlando Zapata, yang membantu korban.
Korban telah dimakamkan pada pekan lalu, di mana ratusan orang berkumpul di pemakamannya untuk meratapi kematian Jhoselin.
(mas)