Demonstran Irak dan Aparat Bentrok, Pelabuhan Umm Qasr Diblokir
Sabtu, 02 November 2019 - 21:08 WIB
Demonstran Irak dan Aparat Bentrok, Pelabuhan Umm Qasr Diblokir
A
A
A
BASRA - Ribuan pengunjuk rasa memblokir semua jalan menuju pelabuhan utama Teluk, Umm Qasr, Irak pada Sabtu (2/11) setelah aparat keamanan menembakkan peluru tajam dan gas air mata sepanjang malam.
Operasional di pelabuhan telah sepenuhnya terhenti sejak Rabu (30/10) saat demonstran pertama kali memblokir pintu masuk pada selasa (29/10).
Umm Qasr menerima sebagian besar impor biji-bijian, minyak sayur dan gula ke Irak. Pelabuhan itu sangat penting bagi negara yang tergantung pada makanan impor. Ekspor minyak Irak sebagian besar dilakukan dari platform lepas pantai di dekatnya dan tidak terpengaruh oleh unjuk rasa.
Sejumlah truk yang membawa barang-barang dicegah masuk atau meninggalkan pelabuhan. "Beberapa perusahaan pelayaran internasional menghentikan operasional karena pelabuhan tutup," ungkap para pejabat pelabuhan, dilansir Reuters.
Demonstran membakar ban dan membangun barikade. Mereka marah atas upaya polisi anti-huru-hara yang ingin membubarkan mereka. "Sebanyak 30 orang terluka," papar tim medis dan keamanan.
Unjuk rasa ini bagian dari gerakan yang mengerahkan puluhan ribu warga Irak ke jalanan untuk menentang korupsi dan buruknya layanan publik. Aksi protes pada Jumat (1/11) di Baghdad merupakan yang terbesar sejak jatuhnya rezim Saddam Hussein pada 2003.
Operasional di pelabuhan telah sepenuhnya terhenti sejak Rabu (30/10) saat demonstran pertama kali memblokir pintu masuk pada selasa (29/10).
Umm Qasr menerima sebagian besar impor biji-bijian, minyak sayur dan gula ke Irak. Pelabuhan itu sangat penting bagi negara yang tergantung pada makanan impor. Ekspor minyak Irak sebagian besar dilakukan dari platform lepas pantai di dekatnya dan tidak terpengaruh oleh unjuk rasa.
Sejumlah truk yang membawa barang-barang dicegah masuk atau meninggalkan pelabuhan. "Beberapa perusahaan pelayaran internasional menghentikan operasional karena pelabuhan tutup," ungkap para pejabat pelabuhan, dilansir Reuters.
Demonstran membakar ban dan membangun barikade. Mereka marah atas upaya polisi anti-huru-hara yang ingin membubarkan mereka. "Sebanyak 30 orang terluka," papar tim medis dan keamanan.
Unjuk rasa ini bagian dari gerakan yang mengerahkan puluhan ribu warga Irak ke jalanan untuk menentang korupsi dan buruknya layanan publik. Aksi protes pada Jumat (1/11) di Baghdad merupakan yang terbesar sejak jatuhnya rezim Saddam Hussein pada 2003.
(sfn)
