Ahli Sebut Artefak Nazi di Museum Holocaust Argentina Palsu

Sabtu, 02 November 2019 - 06:16 WIB
Ahli Sebut Artefak Nazi...
Ahli Sebut Artefak Nazi di Museum Holocaust Argentina Palsu
A A A
LONDON - Sejumlah artefak Nazi termasuk elang perak raksasa, papan Ouija bertuliskan simbol-simbol Nazi, dan instrumen berhias swastika yang mengukur tengkorak di tampilkan di Museum Holocaust Argentina.

Koleksi artefak Nazi itu ditemukan oleh polisi di balik dinding palsu sebuah rumah barang antik Buenos Aires. Artefak-artefak itu nantinya akan dipajang bulan depan ketika museum dibuka kembali setelah renovasi senilai USD4,5 juta.

"Sudah terbukti bahwa mereka nyata sejak masa perang dunia kedua," kata presiden museum, Marcelo Mindlin, pada pratinjau pers bulan lalu.

Mindlin berspekulasi bahwa barang-barang itu mungkin dibawa ke Argentina oleh buronan Nazi. Narasi ini tampaknya sangat cocok mengingat sejarah menyedihkan Argentina sebagai tempat persembunyian bagi penjahat perang, termasuk Adolf Eichmann dan Josef Mengele, yang melarikan diri ke Amerika Selatan setelah jatuhnya Jerman.

Berita hasil tangkapan itu dilaporkan oleh surat kabar di seluruh dunia, termasuk The Guardian.

Tetapi nilai historis dari artefak tersebut kemudian dipertanyakan oleh sejarawan seni Jerman yang diundang guna menilainya untuk otoritas Argentina.

Stephen Klingen, dari Institut Pusat Sejarah Seni Munich, menyimpulkan bahwa ke-83 objek yang dipamerkan adalah palsu atau karya asli dari tahun 1930-an yang kemudian ditambahkan swastika dan simbol Nazi.

"Anda dapat menampilkan benda-benda sebagai barang palsu, tetapi Anda tidak dapat mempelajari apa pun tentang era Nazi dari mereka," kata Klingen kepada The Guardian seperti dilansir dari media berbasis di Inggris itu, Sabtu (2/11/2019).

Klingen mengatakan dia terkejut dengan penanganan benda-benda itu oleh pihak berwenang Argentina: kepala polisi federal Néstor Roncaglia dan menteri keamanan Patricia Bullrich - yang berpartisipasi dalam konferensi pers museum pada 2 Oktober - menerima laporan darinya tahun lalu yang menyatakan dengan tegas bahwa artefak itu hampir semuanya palsu.

Laporan delapan halaman itu disertai dengan adendum 280 halaman yang menggambarkan bagaimana ia mencapai kesimpulannya untuk setiap bagian.

Menurut laporan tersebut perangkat pengukur tengkorak itu sebenarnya diproduksi antara tahun 1890 dan 1910, dan tidak memiliki hubungan dengan periode Nazi. Sebuah plakat yang dilampirkan pada kasusnya bertuliskan "Amt für Rassenpolitk" ("Kantor untuk Politik Rasial") adalah palsu.

"Tidak ada kantor Nazi dengan nama itu," jelas Klingen.

Klingen mengatakan bahwa hanya segelintir benda yang secara historis tidak signifikan mungkin asli, termasuk tiga kotak peralatan dari pabrik amunisi Mauser, bagian dari peluncur granat, jam matahari dengan swastika, newsreel era Nazi dan berbagai patung Hitler.

"Tetapi karena kami tidak diizinkan melakukan investigasi material, bahkan keasliannya tidak dapat diperiksa secara meyakinkan," ujarnya.

Ditanya apakah dia menganggap bahwa salah satu artefak memiliki signifikansi historis yang cukup untuk dipajang di sebuah museum tentang Holocaust, Klingen menjawab: "Tidak, sama sekali tidak."

Terlepas dari itu, Museo del Holocausto berencana untuk terus melanjutkan rencananya dengan memajang sejumlah barang pilihan, dengan alasan bahwa barang-barang itu masih memiliki nilai pendidikan.

"Mereka adalah benda-benda asli - asli dari masa itu - bahkan jika mereka dimodifikasi kemudian," kata Jonathan Krszenbaum, direktur museum.

“Instrumen pengukur tengkorak, bahkan jika swastika ditambahkan kemudian, masih dari periode Nazi, atau dari periode pra-Nazi, dan karena itu memiliki nilai pendidikan karena mencontohkan obsesi Nazi dengan pertanyaan ras," imbuhnya.

"Mereka bukan pemalsuan - mereka adalah dokumen asli yang dipalsukan nanti. Itu tidak mengurangi signifikansi historis mereka," sambungnya.

Benda-benda itu ditemukan di rumah barang antik Buenos Aires Carlos Olivares dalam sebuah penyelidikan dan diserahkan ke museum untuk disimpan dengan aman. Olivares saat ini sedang menunggu persidangan karena diduga menyuap pejabat pabean untuk menyelundupkan barang antik ke Argentina dari Asia dan Afrika.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0722 seconds (0.1#10.140)