Khawatir Diserang Iran, Seluruh Sistem Rudal Israel Siaga

Jum'at, 01 November 2019 - 13:22 WIB
Khawatir Diserang Iran,...
Khawatir Diserang Iran, Seluruh Sistem Rudal Israel Siaga
A A A
TEL AVIV - Kepala Angkatan Udara Israel Amikam Norkin mengatakan seluruh sistem pertahanan rudal siaga di tengah kekhawatiran akan adanya serangan dari Iran. Semua sistem pertahanan yang disiagakan itu adalah Arrow, Patriot, David Sling dan Iron Dome.

Dalam beberapa minggu terakhir, militer Zionis mulai percaya bahwa Teheran berniat untuk akhirnya membalas serangan udara reguler Israel terhadap pasukan dan proksi-nya di wilayah Suriah dan Irak.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) percaya Teheran bisa melakukan serangan besar-besaran yang melibatkan rudal jelajah dan drone bersenjata, mirip dengan serangan terhadap fasilitas minyak Aramco di Arab Saudi yang oleh Amerika Serikat (AS) melibatkan Iran.

Awal pekan ini, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Iran berniat untuk menyerang Israel dari Yaman, yang dapat membuat serangan seperti itu lebih sulit karena sistem pertahanan udara jarak menengah dan jarak jauh IDF diposisikan untuk menembak sasaran yang datang dari utara, daripada dari selatan Israel.

"Bahkan ketika kita berbicara, baterai Arrow, Patriot, David Sling dan Iron Dome dalam keadaan siaga," kata Norkin pada Rabu malam dalam upacara kelulusan perwira IDF.

Sistem pertahanan rudal Arrow dan Patriot yang dirancang untuk menghancurkan rudal jarak jauh dan pesawat musuh yang masuk. Kemudian, sistem pertahana David Sling dirancang untuk menghancurkan rudal jarak menengah. Sedangkan sistem Iron Dome dirancang untuk menembak jatuh roket jarak pendek dan drone kecil.

"Tantangan pertahanan udara menjadi lebih rumit. Bergabung dengan ancaman rudal, roket, drone tempur dan rudal jelajah," katanya, yang dikutip dari Times of Israel, Jumat (1/11/2019).

Tidak seperti rudal balistik, yang biasanya terbang melalui busur tinggi dalam perjalanan ke target, rudal jelajah dan drone bersenjata terbang di ketinggian rendah yang membuat kedua senjata itu lebih sulit untuk dideteksi dan dicegat.

Iran diduga telah meningkatkan akivitas militer dan serangan drone dalam beberapa bulan terakhir. Pada Agustus, jet tempur Israel melakukan serangan udara di Suriah untuk menggagalkan serangan yang direncanakan terhadap Israel oleh para milisi yang didukung Iran menggunakan drone bersenjata.

Militer Israel saat itu mengatakan serangannya menargetkan operasi dari Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran serta milisi Syiah, termasuk kelompok Hizbullah, yang telah merencanakan untuk mengirimkan drone tempur "kamikaze" yang dibekali bahan peledak ke Israel.

Israel telah bersumpah akan mencegah milisi proksi regional Iran untuk memperoleh senjata canggih yang bisa digunakan melawan negara Yahudi. Militer Zionis juga mengaku telah melakukan ratusan serangan udara di Suriah yang diklaim untuk mencegah pengiriman senjata dan untuk menghentikan penumpukan militer Iran di negara itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2809 seconds (0.1#10.140)