Korut Tembakkan Dua Rudal, AS: Kami Terus Pantau Situasi
A
A
A
WASHINGTON -
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menuturkan, mereka terus memantau laporan bahwa Korea Utara (Korut) kembali melakukan uji tembak rudal. Korut dilaporkan menembakkan dua rudal, yang jatuh di dekat Laut Jepang.
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, kedua rudal itu mendarat di luar Zona Ekonomi Eksklusif Jepang (ZEE), yang membentang 200 mil laut atau 370 kilometer dari darat. "Objek yang tampaknya merupakan rudal balistik diluncurkan dari Korut. Rudal tidak mendarat di wilayah kami," bunyi pernyataan kementerian itu.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri AS menuturkan, mereka terus melakukan komunikasi dengan Jepang dan Korsel mengenai uji tembak terbaru yang dilakukan Korut.
"Kami mengetahui laporan peluncuran rudal Korut. Kami terus memantau situasi dan berkonsultasi dengan sekutu kami di Jepang dan Korsel," bunyi pernyataan kementerian tersebut, seperti dilansir Reuters pada Kamis (31/10/2019).
Sementara itu, sebelumnya Kepala Staf Gabungan Korsel menuturkan kedua rudal yang ditembakkan oleh Korut adalah rudal jarak pendek.
"Dua proyektil yang ditembakkan oleh Korut adalah jarak pendek. Proyektil, yang oleh otoritas Jepang dikatakan sebagai rudal balistik, melakukan perjalanan sekitar 370 kilometer dan mencapai ketinggian 90 kilometer. Militer Korsel dan Amerika sedang melakukan analisis terperinci atas peluncuran itu," ungkapnya.
Ini adalah peluncuran ke-12 dari senjata Pyongyang sepanjang tahun ini di tengah gangguan dalam pembicaraan Korut dengan Amerika Serikat tentang denuklirisasi di Semenanjung Korea dan sanksi yang melumpuhkan Pyongyang.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menuturkan, mereka terus memantau laporan bahwa Korea Utara (Korut) kembali melakukan uji tembak rudal. Korut dilaporkan menembakkan dua rudal, yang jatuh di dekat Laut Jepang.
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, kedua rudal itu mendarat di luar Zona Ekonomi Eksklusif Jepang (ZEE), yang membentang 200 mil laut atau 370 kilometer dari darat. "Objek yang tampaknya merupakan rudal balistik diluncurkan dari Korut. Rudal tidak mendarat di wilayah kami," bunyi pernyataan kementerian itu.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri AS menuturkan, mereka terus melakukan komunikasi dengan Jepang dan Korsel mengenai uji tembak terbaru yang dilakukan Korut.
"Kami mengetahui laporan peluncuran rudal Korut. Kami terus memantau situasi dan berkonsultasi dengan sekutu kami di Jepang dan Korsel," bunyi pernyataan kementerian tersebut, seperti dilansir Reuters pada Kamis (31/10/2019).
Sementara itu, sebelumnya Kepala Staf Gabungan Korsel menuturkan kedua rudal yang ditembakkan oleh Korut adalah rudal jarak pendek.
"Dua proyektil yang ditembakkan oleh Korut adalah jarak pendek. Proyektil, yang oleh otoritas Jepang dikatakan sebagai rudal balistik, melakukan perjalanan sekitar 370 kilometer dan mencapai ketinggian 90 kilometer. Militer Korsel dan Amerika sedang melakukan analisis terperinci atas peluncuran itu," ungkapnya.
Ini adalah peluncuran ke-12 dari senjata Pyongyang sepanjang tahun ini di tengah gangguan dalam pembicaraan Korut dengan Amerika Serikat tentang denuklirisasi di Semenanjung Korea dan sanksi yang melumpuhkan Pyongyang.
(esn)