Beijing Kecam Pernyataan Pompeo Soal Partai Komunis China

Kamis, 31 Oktober 2019 - 19:44 WIB
Beijing Kecam Pernyataan Pompeo Soal Partai Komunis China
Beijing Kecam Pernyataan Pompeo Soal Partai Komunis China
A A A
BEIJING - Kementerian Luar Negeri China melemparkan kecaman kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo terkait pernyataannya soal Partai Komunis China. Sebelumnya, Pompeo mengisyarakatkan bahwa Washington akan mengkonfrontir Partai Komunis China.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang mengatakan, komentar Pompeo mengungkapkan bias politik dan pola pikir anti-Komunis yang gelap dari beberapa politisi AS.

"Pernyataan Pompeo adalah serangan ganas terhadap Partai Komunis China dan pemerintah China. Ini memicu pertikaian antara Partai dan rakyat kita dan itu merusak kebijakan domestik dan luar negeri kita," kata Geng, seperti dilansir Reuters pada Kamis (31/10/2019).

Sementara itu, Duta Besar China untuk AS, Cui Tiankai mengisyaratkan negaranya tidak akan menerima kritikan terhadap partai tersebut, yang katanya sangat dipercaya dan didukung secara luas oleh rakyat China.

"Menarik garis batas antara Partai dan rakyat adalah untuk menantang seluruh bangsa China. Mengaku menyambut China yang sukses di satu sisi, dan memfitnah dan berusaha menggulingkan kekuatan yang mengarahkan orang-orang China menuju kesuksesan di sisi lain, pernahkah kamu melihat sesuatu yang lebih munafik dan keterlaluan dari ini," ucapnya.

Sebelumnya, Pompeo, yang berbicara dalam acara lembaga think tank Institut Hudson, mengatakan AS telah lama menghargai persahabatannya dengan orang-orang China, dan kemudian mengatakan bahwa pemerintah Komunis tidak sama dengan orang-orang China.

"Mereka menjangkau dan menggunakan metode yang telah menciptakan tantangan bagi AS dan bagi dunia dan kita secara kolektif, kita semua, perlu menghadapi tantangan ini. Tidak lagi realistis untuk mengabaikan perbedaan mendasar antara kedua sistem kami, dan dampak yang, perbedaan dalam sistem itu terhadap keamanan nasional Amerika," ungkapnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3133 seconds (0.1#10.140)